Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dihadapan Pelaku UMKM, Bahlil Kisahkan Hidup Jokowi: Tak Boleh Minder
23 Agustus 2022 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menceritakan kisah hidup Presiden Jokowi guna dijadikan contoh para pelaku UMKM untuk tidak menjadi minder dan rendah diri.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak boleh minder dan tidak boleh merasa rendah," kata Bahlil kepada pelaku UMKM saat di GOR Lembah UGM, Yogyakarta, Selasa (23/8/2022).
Dia menceritakan bahwa Jokowi yang dulunya bukan siapa-siapa, tapi saat ini sudah berhasil menjadi pemimpin nasional. Pun, Jokowi juga, kata Bahlil, merupakan pelaku UMKM.
"Dari Solo tinggal di pinggiran kali. Juga adalah UMKM dan yang lebih hebat lagi adalah menurut ilmunya di Yogya yaitu di UGM," katanya.
"Siapa yang menyangka Pak Jokowi jadi presiden," jelasnya.
Menurut Bahlil, banyak orang yang berasal dari keluarga sederhana menjadi pemimpin bangsa ini. Bahkan beberapa di antaranya juga menjadi konglomerat.
"Saya pun sama tadi ibu (pelaku UMKM) cerita itu. Itu sama dengan saya ketika saya masih kecil SMP emak saya bikin kue. Saya mengantarkan ke toko-toko dan kemudian hasil itu menjadi biaya sekolah saya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Namun saat itu Bahlil kecil tidak pernah muncul rasa minder. Prinsipnya, yang bisa mengubah nasib manusia adalah manusia itu sendiri.
"Dan saya yakin ke depan anak bapak ibu lebih hebat dari pada kami di sini," jelasnya.
Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah akan terus memberikan perhatian lebih kepada UMKM. Pada saat dilantik, Bahlil pun mendapat pesan untuk juga mengurusi UMKM.
"Bapak Presiden, ketika saya dilantik saya diperintahkan langsung. Dipanggil khusus. Mas Bahlil saya minta kamu urus investasi jangan hanya urus yang gede-gede, UMKM juga yang punya investasi 10 juta 5 juta 20 juta mereka juga adalah investor yang harus diurus dengan baik," kata Bahlil.