Diresmikan Jokowi, 60 Persen LNG Produksi Tangguh Train 3 Diekspor

25 November 2023 11:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi (tengah) meresmikan Tangguh Train 3 di Lapangan Gas Tangguh, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Jumat (24/11/2023). Foto: Dok. Kementerian ESDM
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi (tengah) meresmikan Tangguh Train 3 di Lapangan Gas Tangguh, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Jumat (24/11/2023). Foto: Dok. Kementerian ESDM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi meresmikan proyek kilang gas alam cair (liquified natural gas/LNG) Tangguh Train 3, proyek pengembangan kilang LNG di lapangan gas Tangguh Teluk Bintuni, Papua Barat. Produksi LNG dari kilang tersebut mayoritas diekspor.
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Arifin Tasrif menuturkan, Perjanjian Jual Beli Gas Bumi (PJBG) Tangguh Train 3 telah ditentukan sebelum proyek mulai dibangun, di mana 40 persen untuk kebutuhan domestik dijual ke PT PLN (Persero).
"Masih 40 persen (domestik), ya tergantung kebutuhannya itu fleksibel kalau butuhnya banyak kita prioritaskan ke dalam negeri," ungkapnya saat ditemui di TBBM Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (24/11).
Dengan demikian, sisanya alias 60 persen alokasi LNG dari Tangguh Train 3 akan dipasok ke luar negeri atau diekspor. Arifin menyebut, sudah ada pembeli (offtaker) yang berkontrak dengan proyek tersebut.
Suasana kilang gas Tangguh Train 3 di Lapangan Gas Tangguh, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Jumat (24/11/2023). Foto: Dok. Kementerian ESDM
"Banyaknya ke PLN dan sisanya ke internasional market, dan sudah ada offtaker-offtakernya, jadi LNG itu sebelum dibangun dan dapat sumber pendanaan harus dapat kepastian dulu barangnya dijual kemana," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Jokowi meresmikan proyek LNG Tangguh Train 3 pada Jumat (24/11). Jokowi mengatakan, LNG Tangguh Train 3 tersebut akan menjadi penghasil gas bumi terbesar di Indonesia.
"Proyek Tangguh Train 3 dibangun dengan investasi USD 4,83 miliar atau Rp 72,45 triliun," kata Jokowi di Teluk Bintuni, Papua, Jumat (24/11).
Jokowi menjelaskan fasilitas ini akan meningkatkan produksi tahunan LNG menjadi 11,4 juta ton per tahun, dan berkontribusi signifikan mendukung target produksi gas 12 standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030. Adapun proyek ini dioperasikan oleh BP Berau Ltd.