Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP, Heru Widodo, mengatakan korupsi menjadi faktor utama penghambat pembangunan di Indonesia. Menurutnya, untuk menciptakan kemajuan sektor transportasi diperlukan sinergitas antarlini merupakan faktor penting untuk menciptakan ekosistem yang maju, bersih, dan berintegritas.
ADVERTISEMENT
“Korupsi adalah penghambat utama pembangunan dan kemajuan bangsa. Sebagai BUMN, kami memiliki tanggung jawab moral dan profesional untuk menjadi teladan dalam menerapkan transparansi dan integritas di setiap proses bisnis kami,” kata Heru dalam memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, Selasa (10/12).
Dia melanjutkan, perseroan memperkuat penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) untuk mencegah korupsi, selain itu juga melakukan transformasi digital agar proses kerja lebih transparan dan akuntabel.
Dengan transformasi digital, lanjut Heru, perseroan dapat memastikan setiap langkah operasional diaudit dengan baik, memberikan kenyamanan dan kepercayaan kepada seluruh pihak, termasuk pelanggan dan mitra kerja.
“Beberapa caranya adalah melalui sistem pembayaran nontunai, pembelian tiket daring, dan pengawasan berbasis teknologi di Pelabuhan. Kami juga berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya korupsi melalui kampanye dan kegiatan sosial,” tutur Heru.
ADVERTISEMENT
Jumlah Penumpang di Periode Nataru 2025
Sebelumnya, Heru memprediksi jumlah penumpang dan kendaraan naik hingga 7 persen di periode Nataru 2025. Secara rinci, kenaikan jumlah penumpang menjadi 3 juta orang, sementara kendaraan mencapai 700 ribu unit.
"Diperkirakan pada layanan Nataru 2024/2025 ini, adanya kenaikan jumlah penumpang dan kendaraan berkisar 4-7 persen. Untuk jumlah penumpang diperkirakan ada peningkatan 4 persen menjadi sekitar 3 juta orang, dan kendaraan diprediksi naik 7,1 persen menjadi sekitar 700 ribu-an unit kendaraan," ujar Heru.
Untuk mengantisipasi lonjakan arus penumpang pada periode Nataru di lintasan Merak-Bakauheni, ASDP telah melakukan peningkatan kapasitas pelabuhan dengan melakukan integrasi pelabuhan Merak dengan pelabuhan Indah Kiat yang terletak persis di sebelah dermaga 7 reguler. Dengan integrasi tersebut, daya tampung kendaraan bertambah sekitar 500 kendaraan kecil.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya integrasi dengan lahan Pelabuhan Indah Kiat yang terletak persis di sebelah dermaga 7 reguler, maka kapasitas tampung area parkir mencapai sekitar 6.026 unit kendaraan kecil, dimana tahun lalu hanya sekitar 5.500 kendaraan," kata Heru.