Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
Manajemen perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pertanian, PT Sang Hyang Seri (Persero), akhirnya buka suara mengenai masalah tunggakan gaji kepada para pegawainya.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama SHS, Karyawan Gunarso, mengakui adanya efisiensi internal perusahaan semenjak tahun 2018. Dia mengatakan hal itu dilakukan sebagai upaya menyehatkan perusahaan yang memiliki beban cukup besar.
"Kemudian kami juga melakukan proses efisiensi internal. Efisiensi internal restrukturisasi organisasi. Struktur organisasi terlalu gemuk," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/1).
Karyawan mengklaim persoalan tunggakan gaji kepada para pegawai Sang Hyang Seri sudah mulai diselesaikan sejak hari ini.
"Udah dibayar, hari ini kami bayar. Itu tadi kan cerita terkait saya saat masuk. Saat saya masuk akhir tahun 2018, kondisinya begitu. Tidak punya uang. Utang. Yang sekarang InsyaAllah kita bereskan. Kemarin agak terlambat saja," ujarnya.
Karyawan mengatakan ke depan, perusahaan akan melakukan berbagai upaya untuk menyehatkan bisnis seperti meningkatkan produktivitas dan memperluas akses pasar.
ADVERTISEMENT
"Terkait penguatan permodalan. Terkait penguatan permodalan kami bekerja sama sinergi dengan BUMN maupun perusahaan swasta. Jadi kita kemitraan dengan cara bagi hasil," jelasnya.
Bahkan di bagian jendela depan, terpasang segel merah mencolok menjelaskan bahwa gedung kantor itu belum melunasi tunggakan pajak daerah.
Seorang eks pegawai SHS bernama Arafiq yang dijumpai di gedung itu menjelaskan, kantornya sudah kosong ditinggal pegawai sejak Juli 2019 lalu.
Dikarenakan tak menerima gaji, menurut dia, sebagian karyawan akhirnya memilih untuk resign dibandingkan menunggu gaji yang tak kunjung dibayarkan perusahaan.
ADVERTISEMENT