Dirut KAI Ungkap 21 Persen Sarana Berusia Lebih dari 30 Tahun

27 Maret 2023 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo. Foto: INKA
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo. Foto: INKA
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo, mengungkapkan 21 persen sarana milik perseroan sudah berusia lebih dari 30 tahun dan butuh penggantian (replacement).
ADVERTISEMENT
Didiek menjelaskan, saat ini KAI memiliki total sarana siap operasi sebanyak 11.041 unit, terdiri dari lokomotif, KRL, KRD/E/I, kereta, gerbong, dan LRT.
Dia menuturkan, komposisi usia sarana KAI tersebut yaitu di bawah 10 tahun sekitar 47 persen atau 5.142 unit, kemudian usia 11-20 tahun sebanyak 2.788 unit atau 25 persen, dan 7 persen atau 753 unit berusia 21-30 tahun.
"Dan lebih dari 30 tahun usianya sebanyak 2.538 unit atau 21 persen," ungkap Didiek saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (27/3).
Didiek melanjutkan, berdasarkan pengadaan sarana KAI selama 10 tahun terakhir (2013-2023), KAI membeli sebanyak 5.113 unit, di mana 3.523 di antaranya atau 69 persen merupakan produk dalam negeri atau buatan PT INKA.
ADVERTISEMENT
"Lokomotif selalu kita datangkan dari AS karena produk GE atau EMD Kanada, beberapa gerbong datar datang dari Tiongkok sebanyak 26 persen atau sekitar 1.328 unit," jelasnya.
Dia menambahkan, total penumpang KAI sebelum pandemi mencapai 429 juta penumpang per tahun, 336 juta di antaranya penumpang PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Adapun 95,57 persen total penumpang KAI merupakan kelas ekonomi.
Kemudian akibat pandemi COVID-19 di tahun 2020, penumpang mengalami penurunan menjadi 186 juta per tahun dan 154 juta di antaranya penumpang KCI. Lalu tahun 2021 penumpang KAI turun lagi menjadi 154 juta per tahun, 131 juta adalah penumpang KCI.
"Di tahun 2022 di masa pandemi mereda, jumlah penumpang 284 juta dan yang diangkut KCI adalah 242 juta," tutur Didiek.
ADVERTISEMENT
Khusus penumpang KRL Jabodetabek sebelum pandemi, kata Didiek, mencapai 1,1 juta penumpang per hari. Saat ini, penumpang KCI tercatat sebanyak 950 ribu per hari di kawasan Jabodetabek.