Dirut KCIC Ungkap Alasan Bahasa China Jadi Kriteria Tes Pramugari Kereta Cepat

29 September 2023 19:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi menegaskan, bahasa China atau Mandarin bukan menjadi kriteria mutlak yang harus dimiliki pramugari Kereta Cepat Whoosh.
ADVERTISEMENT
Dia mengungkap ada alasan lain mengapa pramugari harus bisa bahasa China, yakni persoalan kepemilikan saham.
"Enggak harus kok, kita ajarkan saja supaya familiar. Karena kan sebagian saham kan ada dari BUMN Tiongkok itu saja. Tapi tidak ada keharusan," kata Dwiyana saat ditemui di JCC Senayan, Jumat (29/9).
Total pelamar pramugari KCJB mencapai sekitar 6.000 orang, sementara yang dipilih hanya 12 orang saja. Dwiyana mengatakan angka itu terus akan bertambah.
Dia menambahkan, selain menguasai bahasa China, faktor penampilan juga jadi penilaian.
Test ride Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dengan duta besar negara ASEAN, Senin (25/9/2023). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
Sebelumnya, General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, mengatakan salah satu persyaratan bagi calon pramugari Kereta Cepat Whoosh, adalah harus bisa berbahasa China atau Mandarin. Karenanya, lanjut Eva, ada kewajiban pelatihan bahasa Mandarin agar para pramugari tidak terkendala bahasa saat bekerja.
ADVERTISEMENT
"Ya betul. Terkait pelatihan bahasa memang dilakukan agar mereka dapat berkomunikasi juga dengan tenaga ahli dari Tiongkok, karena sementara proses transfer knowledge dilakukan untuk pengoperasian masih dilakukan oleh tenaga ahli Tiongkok," jelasnya kepada kumparan, Kamis (28/9).
Proyek Kereta Cepat Whoosh memang hasil kerja sama Indonesia melalui sejumlah BUMN khususnya PT KAI dengan China. Meski demikian, Eva memastikan, seluruh pramugari Kereta Cepat Whoosh adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI), bukan Tenaga Kerja Asing (TKA).
"Setelah proses transfer knowledge [dari tenaga ahli China] selesai dan TKI sudah memiliki kemampuan, maka akan diambil alih seluruhnya operasional oleh tenaga ahli yang sudah terbentuk dari Indonesia," pungkasnya.
***
Daftarkan diri kamu di kum.pr/buddies2023 dan jadi Indonesia's content creator sekarang!
ADVERTISEMENT