Diserbu Pembeli dan Langka, Produsen Maskot Asian Games Dulu Ditolak

31 Agustus 2018 18:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antrean layanan pre order boneka maskot Asian Games di GBK, Jumat (31/8/2018). (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Antrean layanan pre order boneka maskot Asian Games di GBK, Jumat (31/8/2018). (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Siapa yang justru menyangka warga rela antre sejak pukul 06.00 WIB hanya untuk mendapatkan satu boneka maskot Asian Games yang saat ini sudah sangat langka ditemui. Padahal, beberapa bulan sebelum boneka ini dipasarkan, beberapa pedagang sempat menolak untuk menjual boneka maskot Asian Games 2018.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Director Business Development PT Madonna Variakreasi, Jimmy Widjaja, yang merupakan produsen boneka Bhin-bhin, Atung, dan Kakak ini. Saat dihubungi kumparan, pihaknya bahkan sempat putus asa karena selalu mendapat penolakan saat memasarkannya kepada pedagang.
“Dulu itu di bulan Januari sampai bulan April, kami selalu berusaha tawarkan ke pedagang tapi mereka menolak untuk jual. Pembeli boneka ini sepi. Kami sempat mikir kalau kami akan gulung tikar,” kisahnya saat dihubungi kumparan, Jumat (31/8).
Jimmy menjelaskan bahwa saat itu dia memproduksi sekitar 250 ribu boneka maskot Asian Games. Meski begitu, Jimmy tetap berkeyakinan kuat bahwa bisnis boneka ini merupakan kesempatan baginya. Walau dirundung ketidakpastian, Jimmy terus menawarkan boneka maskot Asian Games yang dia produksi ke beberapa retailer.
Maskot Asian Games (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Maskot Asian Games (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Akhirnya, sejak dimulainya acara pembukaan Asian Games, peningkatan penjualan boneka Jimmy melonjak hingga 300 persen. Banyak pedagang-pedagang ritel besar yang mulai melirik boneka maskot Asian Games miliknya.
ADVERTISEMENT
“Kami enggak nyangka juga bebebrapa kayak Sogo, Alfamart, itu setuju untuk beli. Total boneka ini dipasarkan di 2 ribu toko di 20 merchant besar,” tambahnya.
Bahkan, pihaknya mengaku tengah kewalahan dalam melayani jumlah permintaan yang terus bertamabah tiap harinya. Apalagi, saat sistem layanan pre order dibuka pada Jumat (31/8).