Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Drone yang Beredar di Indonesia Banyak Diimpor dari China
17 Februari 2018 18:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di Mangga Dua Square, Jakarta, toko yang menjual drone selalu dipenuhi oleh pengunjung. Beberapa dari mereka hanya sekadar melihat-lihat dan ada juga yang membeli.
Dari pantauan, mayoritas drone yang dijual adalah produksi China . Beberapa merek drone ternama di Indonesia adalah Xiro, Yuneec, dan DJI adalah produksi Negara Tirai Bambu tersebut.
Untuk merek Xiro, harga yang ditawarkan pedagang adalah Rp 6,3 juta per unit. Drone jenis ini termasuk dalam kategori semi profesional. Sedangkan untuk merek Yuneec masuk kelas profesional dengan harga Rp 10 juta sampai Rp 29 juta per unitnya. Terakhir ada merek DJI yang sekelas dengan Yuneec, harganya antara Rp 6,8 juta sampai Rp 23 juta.
ADVERTISEMENT
Karyawan salah satu toko drone di Mangga Dua Square, Nina (20), menjelaskan bawah semua drone yang ada di tokonya berasal dari China. Di tokonya dipajang puluhan drone hingga aksesoris dan ada juga drone hasil rakitan.
"Semua dari China, dari yang paling murah sampai yang paling mahal," ujar Nina kepada kumparan (kumparan.com), Sabtu (17/2).
Nina menambahkan drone sudah mulai populer di Indonesia sejak 4 tahun yang lalu. Puncaknya terjadi di tahun 2017 dengan banyaknya komunitas pecinta drone di Jakarta maupun di berbagai daerah.
"Sudah sekitar 4 tahunan sih, waktu lagi booming Go-Pro itu lho sekarang malah ada banyak komunitas di Jakarta sampai di daerah-daerah," imbuhnya.
Namun sayang, tingginya pasar drone di Indonesia tidak sebanding dengan proses pemasukan yang dinilai pedagang cukup sulit. Nina mengatakan untuk memasukkan drone dari China ke Indonesia bukanlah hal yang mudah karena harus memenuhi prosedur dari Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan.
ADVERTISEMENT
"Lagi susah sparepartnya, dari Bea Cukai susah harus ada izin enggak bisa dari sembarangan masuk," sebutnya .