Dua Hal Ini Bikin Penjualan Rumah Melesat, Jabodetabek dan Banten Paling Laris

24 Agustus 2021 11:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara sepeda motor mellintas di salah satu kompleks perumahan yang difasilitasi dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (7/12/2020). Foto: Basri Marzuki/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara sepeda motor mellintas di salah satu kompleks perumahan yang difasilitasi dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (7/12/2020). Foto: Basri Marzuki/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penjualan rumah melesat di kuartal II 2021, seiring pertumbuhan ekonomi yang positif membalik keadaan resesi di empat kuartal sebelumnya. Pengamat sektor perumahan Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, mengungkapkan rumah Jabodetabek dan Banten laris-manis.
ADVERTISEMENT
"Pasar perumahan menunjukkan pertumbuhan landai sejak akhir tahun 2020. Memasuki kuartal II 2021 pasar perumahan Jabodebek-Banten mengalami pertumbuhan nilai penjualan cukup tinggi sebesar 24,4 persen," ujar Ali dalam keterangan tertulis, Selasa (24/8).
Selain ditopang pertumbuhan ekonomi yang positif, faktor kedua yang bikin penjualan rumah melesata dalah pemberlakukan gratis PPN untuk setiap pembelian rumah dan apartemen. Pemerintah menggratiskan PPN pembelian rumah dan apartemen hingga seharga Rp 5 miliar, berlaku sampai Desember 2021.
Ali mengatakan berdasarkan segmen harga, penjualan rumah sampai Rp 500 jutaan justru terjadi penurunan tertinggi, yakni sebesar 24 persen. Sebaliknya kenaikan terjadi di segmen harga Rp 500 juta-Rp 1 miliar sebesar 26,2 persen.
"Hal cukup mengejutkan adalah pertumbuhan penjualan rumah di segmen di atas Rp 2 miliar yang mengalami kenaikan tertinggi 125 persen," ujarnya.
Spanduk promosi di lokasi penjualan rumah murah program kredit pemilikan rumah dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan untuk masyarakat berpengasilan rendah. Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Sedangkan komposisi penjualan rumah di Jabodebek-Banten masih didominasi oleh segmen harga Rp 500 juta-Rp 1 miliar sebesar 31,9 persen, diikuti segmen di bawah Rp 300 jutaan sebesar 29,9 persen yang sebagian besar terdapat di Banten.
ADVERTISEMENT
Terjadi pergeseran yang cukup tinggi di segmen harga Rp 300 juta–Rp 500 jutaan dari 25,3 persen menjadi 16,7 persen. Sebaliknya peningkatan komposisi terjadi pada segmen harga di atas Rp 2 miliar yang naik dari 1,3 persen menjadi 9,7 persen.
"Pergeseran ini harusnya dapat menggambarkan apa yang sedang terjadi di pasar saat ini. Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, pasar menengah bawah diperkirakan akan terus tertekan bila kondisi tidak juga membaik. Di sisi lain pasar menengah sampai atas terlihat relatif masih menyimpan daya beli," kata Ali
Namun demikian diperkirakan tren pertumbuhan ini akan sedikit terhambat akibat PPKM yang diberlakukan di awal kuartal III-2021, sehingga diperkirakan pasar perumahan akan menurun pada kuartal III-2021 hampir di semua segmen.
ADVERTISEMENT
Hal ini semata-mata dikarenakan mobilitas yang dibatasi sehingga berpengaruh besar terhadap realisasi pembelian calon konsumen.
"Peningkatan diharapkan akan tetap terjadi untuk penjualan ready stock di beberapa pengembang besar khususnya di Banten dan DKI Jakarta yang telah menunjukkan kenaikan sejak kuartal I tahun 2021. Meskipun demikian kebijakan ini sangat tergantung ketersediaan rumah ready stock sampai Desember 2021," kata pengamat properti dan perumahan itu.