Dugaan Peminjam AdaKami Bunuh Diri, OJK Minta Waktu Buat Investigasi

21 September 2023 9:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pinjaman online AdaKami. Foto: farzand01/Shuttersock
zoom-in-whitePerbesar
Pinjaman online AdaKami. Foto: farzand01/Shuttersock
ADVERTISEMENT
Peminjam di PT Pembiayaan Digital Indonesiaa atau AdaKami disebut bunuh diri karena mendapat teror dan cacian dari penagih utang. Ini diungkapkan akun X @rakyatvspinjol.
ADVERTISEMENT
Unggahan akun ini menyebut saat korban sulit membayar tunggakan pinjol dan telat membayar, teror dari debt collector AdaKami berdatangan. Teror pertama menyebabkan korban dipecat dari kantornya. Deck Collection (DC) AdaKami terus menerus menelepon ke kantor korban yang akhirnya mengganggu kinerja operator telepon.
Perusahaan telah membantah, bahwa nomor Desk Collection (DC) yang tercantum pada unggahan akun twitter @rakyatvspinjol terdaftar dalam sistem perusahaan.
Merespons peristiwa ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memanggil AdaKami. Deputi Komisioner Perlindungan Konsumen OJK Sarjito menjelaskan, pihaknya sedang melakukan pendalaman dalam membuat penjelasan perkaranya. OJK meminta seluruh pihak untuk menunggu proses pendalaman tersebut.
“Sedang dilakukan pendalaman untuk membuat terang perkaranya dengan memanggil para pihak terkait. Tunggu aja prosesnya ya nanti aku kabari semuanya,” kata Sardjito kepada kumparan, Rabu (20/9).
ADVERTISEMENT
Dalam cuitan @rakyatvspinjol dijelaskan, teror pertama menyebabkan korban dipecat dari kantornya. DC AdaKami terus menerus menelepon ke kantor korban yang akhirnya mengganggu kinerja operator telepon.
“Setelah itu, teror order fiktif Gojek/Gofood pun berdatangan. Dalam 1 hari, ada 5-6 order fiktif yang datang ke rumahnya. Driver ojol kadang ada yang mengerti kalau itu order fiktif, namun ada juga yang ngotot disuruh bayar,” sambungnya.
Pihak keluarga mengangkat telepon yang terus menerus meneror K, inisial korban, bahkan setelah K meninggal. Orang tersebut mengaku dari pihak Adakami. Teror debt collector masih terus berlanjut dan masih terus mengirimkan order fiktif Gofood ke rumah korban, meskipun korban sudah meninggal dunia.
"Kasus ini pernah sampai di tangan kepolisian, polisi lah yang menemukan surat terakhir yang ditulis oleh K. Di dalamnya K menulis dengan sangat jelas bahwa 'AdaKami telah merusak hidupnya'," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara, Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss, membantah kebenaran cuitan tersebut. Dia mengatakan pihaknya telah mengumpulkan data dan informasi yang relevan, serta melakukan verifikasi terhadap nomor DC pada unggahan tersebut.
“Saat ini, hasil penyelidikan kami menunjukkan bahwa nomor tersebut tidak terdaftar dalam sistem AdaKami. Kami berkomitmen akan terus mencari data dan informasi yang tambahan yang akurat guna membantu kami dalam melacak kejadian tersebut,” kata Jonathan dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Rabu (20/9).
***
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri Anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email janganbunuhdiri@yahoo.com dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.
ADVERTISEMENT