Dukung Ekonomi Syariah Mendunia, Bank Indonesia Gelar ISEF 2019

17 Oktober 2019 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara pembukaan ISEF 2018. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Acara pembukaan ISEF 2018. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia kembali akan menggelar Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada 12 sampai 17 November 2019 di Jakarta Convention Center.
ADVERTISEMENT
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah, Suhaedi, mengatakan ISEF merupakan kegiatan tahunan yang baru pertama kali digelar di Jakarta.
"Dan mulai tahun ini ISEF diselenggarakan di Jakarta dengan menaikkan level dengan skala globalnya," kata Suhaedi di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (17/10).
Penyelenggaraan ISEF tahun ini merupakan keenam kalinya. Selama ini ISEF digelar di Surabaya. Kegiatan ini merupakan kerja sama dengan kementerian atau lembaga dan stakeholder terkait, termasuk pemerhati halal lifestyle yang mempunyai tujuan sama.
"Semuanya punya tujuan sama mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, dengan misi Indonesia jadi pusat rujukan ekonomi dan keuangan syariah global," ujar Suhaedi.
Sebelum penyelenggaraan ISEF, Bank Indonesia akan menggelar serangkaian acara serupa di 3 wilayah yaitu Palembang, Banjarmasin, dan Surabaya pada 6-9 November.
ADVERTISEMENT
"Jadi Surabaya akan tetap diselenggarakan festival ekonomi syariah dengan semangat yang sama, hanya untuk dimensi international pindah ke Jakarta," ungkap Suhaedi.
Konferensi pers terkait penyelenggaraan acara ISEF 2019 di Bank Indonesia, Kamis (17/10/2019). Foto: Moh Fajri/kumparan
Suhaedi berharap adanya acara ini bisa membuat masyarakat memahami ekonomi syariah. Untuk itu, ia menginginkan semua pihak bisa berpartisipasi dalam pagelaran ISEF tahun 2019.
"ISEF Jadi sarana memperkenalkan produk halal Indonesia bukan hanya untuk konsumen lokal, tapi juga untuk tamu-tamu dari mancanegara," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), Sapta Nirwandar, merasa saat ini produk halal menjadi daya tarik bagi masyarakat.
Dia mengungkapkan negara-negara besar dunia sudah mulai mempertimbangkan hal tersebut.
"Sekarang industri halal sudah betul-betul menjadi bagian penting, bahkan negara-negara yang maju melihat potensi ekonomi yang besar," ujarnya.
ADVERTISEMENT