Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penandatanganan perjanjian terlaksana berkat dukungan dari Bank Indonesia (BI) sebagai salah satu implementasi dari Blue Print Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025.
Direktur Treasury & International BSI, Mohammad Adib, mengatakan kesepakatan ini menjadi kelanjutan kerja sama antar pelaku perbankan syariah dalam penyempurnaan instrumen Pasar Uang Antar Bank Syariah (PUAS).
“Bank Syariah Indonesia senantiasa menjadi inisiator dan bersinergi dengan para pelaku pasar lainnya dalam upaya pengembangan alternatif instrumen pasar keuangan syariah . Perseroan meyakini bahwa ekonomi syariah harus didorong dengan sinergi yang kuat antar bank syariah. Baik dari sisi kesiapan pendanaan maupun likuiditas yang sehat sehingga mampu menggarap pangsa pasar syariah yang semakin tinggi”, ujar Mohammad Adib dalam rilis resmi, Rabu (31/5).
Dia berharap pengembangan pasar Repo Syariah dapat memberikan benefit bagi para pelaku yakni risiko kredit yang lebih rendah pada transaksi pasar uang dengan agunan yang berkualitas seperti SBSN, rendahnya risiko dan adanya perpindahan kepemilikan agunan dapat mendorong berkembangnya transaksi untuk jangka waktu yang lebih panjang, serta bertambahnya volume transaksi antar bank yang mendukung stabilitas sistem keuangan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hingga tahun 2023, BSI telah mengimplementasikan pelaksanaan transaksi PUAS di antaranya melalui instrumen Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank (SIMA) dan Sertifikat Pengelolaan Dana Berdasarkan Prinsip Syariah Antar Bank (SIPA). Ke depan, lanjutnya, BSI senantiasa bersinergi dengan para stakeholder dalam upaya pengembangan dan penguatan struktur kerangka moneter pada industri perbankan syariah.
Adib menambahkan, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia semakin memperkuat positioning bank syariah untuk jadi motor penggerak pasar uang di Indonesia.
"Terlebih aset BSI saat ini sudah mencapai lebih dari Rp 300 triliun, maka dengan adanya kesepakatan ini diharapkan dapat semakin memperkuat struktur pasar uang pada industri perbankan syariah di Indonesia serta meningkatkan likuiditas Surat Berharga Syariah pada pasar sekunder," pungkasnya.
ADVERTISEMENT