Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Teuku Riefky, menilai investasi yang dilakukan Telkomsel ke Gojek merupakan momentum yang pas karena saat ini tren bisnis teknologi telah berubah ke digital .
Jika di masa lalu, bisnis perusahaan teknologi seperti Telkomsel berkutat pada infrastruktur pembangunan tower, jaringan, dan UPS, serta meraup margin dari penggunaan layanan telepon dan SMS, kini masyarakat beralih ke sistem komunikasi yang lebih canggih.
"Saya melihat ini langkah yang tepat. Apa yang dilakukan Telkomsel karena dari sisi bisnis ini momentum yang pas, gerbong yang cukup baik. Gojek sangat prospektif meski belum profit," kata dia saat dihubungi kumparan, Senin (23/11).
Teuku menilai, kolaborasi Telkomsel dan Gojek akan menguntungkan dalam penyatuan data yang dimiliki masing-masing perusahaan. Dari sisi Gojek, akan terbantu dengan infrastruktur jaringan yang telah mapan dibangun Telkomsel di daerah pelosok.
ADVERTISEMENT
Sementara dari sisi Telkomsel, data kebiasaan konsumen saat ini yang dimiliki Gojek bisa digunakan perusahaan untuk mengembangkan layanan sesuai dengan tren masyarakat saat ini.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, juga berpendapat masuknya Telkomsel ke Gojek menjadi kesempatan baru bagi perusahaan mengeruk pendapatan dari sisi bisnis digital .
Data insight konsumen yang dimiliki Gojek bisa dikembangkan Telkomsel dalam mengembangkan layanan digitalnya. Begitu pun sebaliknya, Gojek bisa memanfaatkan jaringan broadband Telkomsel untuk memperluas akses bisnisnya hingga wilayah pelosok.
"Ini kesempatan Telkomsel untuk mengeruk pendapatan digital," ujarnya.