Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Guyuran Rp 2,1 Triliun dari Telkomsel ke Gojek Bisa Lambungkan Saham TLKM
20 November 2020 17:49 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan saat ini saham-saham tekonologi termasuk Telkom memang sedang kinclong. Mereka mendapatkan cuan besar dari investor pasar modal karena meningkatnya kebutuhan internet selama masa pandemi.
“Kini saat Telkom keuntungan besar, ini akan berdampak positif setelah Telkomsel investasi ke Gojek. Bahkan hinga tahun depan pun masih akan cukup bagus buat Telkom,”kata Ibrahim kepada kumparan, Jumat (20/11).
Dikutip dari RTI Business, pergerakan saham Telkom selama sepekan saat aksi korporasi Telkomsel menyuntikkan dana ke Gojek, menunjukkan kenaikan signifikan. Pada Senin (9/11), harga saham TLKM berada di level Rp 2.890 per lembarnya.
Setelah Telkomsel mengucurkan Rp 2,1 triliun ke Gojek pada Senin (16/11), sahamnya melambung di atas Rp 3.080 per lembarnya atau naik dari perdagangan Jumat (13/11) yang sempat turun 1,64 persen ke level Rp 2.990 per lembar. Sehari setelah pengumuman investasi Telkomsel, lagi-lagi saham TLKM naik hingga Rp 3.260 per lembarnya.
Tren kenaikan saham TLKM tersebut menunjukkan ada trust dari investor, atas aksi korporasi yang dilakukan Telkomsel berupa pendanaan ke startup yang tepat. Apalagi saat ini pada usia 10 tahun, Gojek telah memasuki fase baru yakni mulai mencatatkan laba operasional.
ADVERTISEMENT
Sehingga meski sebelum aksi korporasi Telkomsel ini, saham TLKM selaku induk usaha sempat turun, namun kemudian bergegas naik lagi. Hal ini menunjukkan tingkat keyakinan investor atas kondisi fundamental bisnis Telkom, serta strategi jangka panjang perusahaan.
Ibrahim memprediksi, tahun depan saham Telkom masih akan prospektif. Pendanaan Telkomsel ke Gojek akan menjadi kantong pendapatan baru bagi induk usaha. "Ini kesempatan Telkom untuk mengeruk pendapatan digital," ujarnya.
Dia juga optimistis Telkom bisa merealisasikan tantangan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menaikkan kapitalisasi pasar menjadi Rp 450 triliun. Saat ini, kapitalisasi pasar Telkom tercatat sekitar Rp 317 triliun.
"Memungkinkan sekali karena memang fase resesi dan COVID-19 banyak yang masih kerja dan sekolah dari rumah, ini saham teknologi. Hampir semua orang butuh internet. Bahkan Telkom bisa naikkan kapitalisasinya lebih dari Rp 450 triliun," terangnya.
ADVERTISEMENT