Ekonom Proyeksi Inflasi Juli Naik, Imbas Tahun Ajaran Baru Sekolah

1 Agustus 2023 9:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guru memberikan materi pendidikan karakter kepada peserta didik baru yang mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2023/2024 di SMP Negeri 14 Denpasar, Bali, Senin (10/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
zoom-in-whitePerbesar
Guru memberikan materi pendidikan karakter kepada peserta didik baru yang mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2023/2024 di SMP Negeri 14 Denpasar, Bali, Senin (10/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
ADVERTISEMENT
Sejumlah ekonom memproyeksi inflasi Juli 2023 naik. Hal tersebut disebabkan oleh tahun ajaran baru anak sekolah. Adapun hari ini, Selasa (1/8), Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis tingkat inflasi Indonesia di bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Kepala Ekonomi Bank Permata, Josua Pardede mengungkapkan, inflasi bulan Juli diperkirakan akan berkisar 0,22 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Sementara secara tahunan atau year on year (yoy) inflasi akan berada di level 3,09 persen.
"Inflasi bulan Juli didorong oleh inflasi inti dipengaruhi oleh inflasi kelompok pendidikan sejalan dengan tahun ajaran baru sekolah tingkat dasar dan menengah," kata Josua kepada kumparan, Selasa (1/8).
Selain komponen inflasi inti, Josua memproyeksi inflasi harga bergejolak diperkirakan akan cenderung stabil. Harga pangan yang cenderung meningkat antara lain harga beras naik 0,02 persen mtm, telur naik 0,5 persen mtm, bawang putih naik 7,7 persen mtm, cabai merah naik 3,5 persen mtm, cabai rawit naik 0,5 persen mtm.
Vice President Economist Permatabank Josua Pardede. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Sementara dari inflasi harga diatur pemerintah cenderung meningkat terbatas didorong oleh penyesuaian harga BBM non-subsidi seperti Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite di sepanjang bulan Juli yang lalu.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, inflasi harga diatur pemerintah juga didorong oleh penyesuaian harga gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg. Hingga akhir tahun, inflasi diperkirakan akan berkisar 3 persen hingga 3,5 persen yoy," terang Josua.
Terpisah, Ekonom Senior Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksi inflasi Juli sebesar 0,21 persen mtm atau naik dari 0,14 persen mtm.
"Kenaikan inflasi ini karena ada inflasi pendidikan, seiring dengan adanya tahun ajaran baru," ungkap Faisal.
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) pengendara motor di SPBU Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Lebih lanjut, Faisal memproyeksi inflasi akan melandai secara tahunan yakni di level 3,08 persen yoy atau lebih rendah dari capaian Juli 2022 yang sebesar 3,52 persen yoy.
"Turunnya inflasi secara tahunan didorong oleh faktor basis tinggi, di mana pada Juli 2022 ada kenaikan inflasi akibat kenaikan harga gas LPG dan BBM non subsidi, serta tarif listrik untuk rumah tangga di atas 3.500 VA," katanya.
ADVERTISEMENT
Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan laporan inflasi Indonesia hari ini, Selasa (1/8). Dalam rilis hari ini, BPS akan membahas mengenai inflasi khusus bulan Juli 2023.