Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS ) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 mencapai 4,95 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan tumbuh 1,50 persen secara kuartalan (quarter to quarter/qtq).
ADVERTISEMENT
Realisasi pertumbuhan ekonomi secara tahunan tersebut lebih rendah dibandingkan kuartal II 2024 yang mencapai 5,05 persen (yoy) dan lebih tinggi jika dibandingkan kuartal III 2023 yang berada di level 4,94 persen (yoy).
"Ekonomi Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto 2024 atas dasar harga berlaku Rp 5.638,9 triliun atas dasar harga konstan Rp 3.279,6 t sehingga pertumbuhan ekonomi triwulan III bila dibandingkan triwulan III 2023 tumbuh 4,95 persen," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Kantor Pusat BPS, Selasa (5/11).
Sebelumnya, Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memprediksi pertumbuhan ekonomi RI di kuartal III 2024 masih stabil seperti realisasi ekonomi Indonesia di kuartal II 2024 yakni di level 5,05 persen.
“Proyeksi (stabil) berada di kisaran seperti kemarin aja,” kata Airlangga.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tetap di atas 5 persen pada kuartal III 2024.
“Perekonomian domestik kita di triwulan III diperkirakan tumbuh di atas 5 persen,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyebut, capaian kinerja positif keuangan Indonesia pada kuartal III ini didorong oleh konsumsi rumah tangga masyarakat kelas menengah atas, juga kinerja investasi.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2024 cukup baik. Tercermin dari beberapa indikator, mulai penjualan eceran hingga impor barang modal yang positif.
“Tercermin pada keyakinan konsumen yang tinggi, penjualan eceran yang positif, serta impor barang modal dan penjualan semen yang meningkat,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo.