Ekspor Batu Bara RI Merosot, CPO Tertinggi Sejak Agustus 2023

17 Maret 2025 15:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kelapa sawit. Foto: Rahmad/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kelapa sawit. Foto: Rahmad/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor komoditas batu bara Indonesia melanjutkan penurunannya ke angka USD 2,09 miliar sepanjang Februari 2025, ini lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar USD 2,17 miliar.
ADVERTISEMENT
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan ini disebabkan karena harga batu bara di pasar internasional pada Februari 2025 menyentuh level terendah sejak Mei 2021.
"Hal ini lah yang salah satunya memberikan kontribusi terhadap penurunan nilai ekspor batubara," kata Amalia dalam konferensi persnya di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (17/3).
Secara year on year (yoy) penurunan ekspor batu bara RI di Februari 2024 sebesar USD 2,60 miliar, berlanjut ke Februari 2025 sebesar USD 2,09 miliar atau turun 19,73 persen.
Menurut Amalia, nilai ekspor batu bara di bulan Februari 2025 merupakan salah satu yang terendah sejak Januari 2022 lalu. Di mana, Januari 2022 nilai ekspor batubara ada di angka USD 1,07 miliar.
Ilustrasi tambang batu bara. Foto: Shutterstock
Sedangkan, komoditas unggulan lain Indonesia seperti Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya terpantau meningkat jadi USD 2,27 miliar dibanding Januari 2025 USD 1,44 miliar atau melonjak 58,35 persen.
ADVERTISEMENT
"Ekspor CPO dan turunannya di Februari 2025 HS 1511 sebesar USD 2,27 miliar tertinggi sejak Agustus 2023 yang pada saat itu nilai ekspornya USD 2,40 miliar," jelasnya.
Hal ini ditandai dengan meningkatnya ekspor CPO RI ke India secara Month to Month (MtM) melonjak 68,2 persen. Tapi, secara kumulatif ekspor CPO ke India turun 24,1 persen.