Ekspor Batu Bara Tembus USD 26,54 Miliar di 2021, Paling Banyak Dikirim ke China

17 Januari 2022 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk di Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk di Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sepanjang 2021 nilai ekspor batu bara Indonesia tembus USD 26,54 miliar. Adapun negara tujuan utama untuk ekspor batu bara adalah China, disusul Jepang dan India.
ADVERTISEMENT
“Kalkulasi sepanjang 2021 nilai ekspor batu bara HS 2701 tercatat USD 26,54 miliar. Negara tujuan utama adalah Tiongkok, Jepang dan India,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1).
Margo mengatakan, sepanjang Desember 2021 lalu ekspor baru bara sempat menurun lantaran permintaan yang lesu, khususnya dari Malaysia dan India. Sementara itu dilihat dari sisi harga, Margo mengatakan harga batu bara di Desember 2021 juga sempat melemah dari USD 215,01 per ton menjadi USD 159,79 per ton.
Secara keseluruhan, batu bara yang masuk dalam golongan bahan bakar mineral, menyumbang ekspor tertinggi sepanjang 2021. Ekspor bahan bakar mineral mencapai USD 32,84 miliar atau naik 90,30 persen dibandingkan tahun 2020. Ekspor bahan bakar mineral ini menyumbang 14,98 persen dari total ekspor nonmigas sepanjang tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Adapun ketersediaan batu bara sempat menjadi polemik lantaran stok untuk kebutuhan dalam negeri menipis yang membuat Indonesia terancam krisis energi. Untuk menanggulangi hal tersebut, Kementerian ESDM sempat mengeluarkan kebijakan larangan ekspor batu bara mulai 1 Januari 2022 hingga 31 Januari 2022.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui kebijakan untuk melarang ekspor batu bara merupakan keputusan sulit bagi pemerintah.
Di satu sisi larangan ekspor batu bara membuat penerimaan devisa Indonesia menurun. Namun di sisi lain, Indonesia harus mengamankan stok batu bara dalam negeri agar pasokan listrik tetap aman.
“Makanya keputusan yang dilakukan seperti hari ini, penghentian ekspor batubara, tujuan pertama untuk sustainability pasokan kita. Pilihan yang sangat sulit,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Realisasi APBN 2021 di Gedung Kementerian Keuangan, Senin (3/1).
ADVERTISEMENT
Namun, pemerintah akhirnya membuka kembali keran ekspor batu bara pada Rabu (12/1). Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada 37 kapal yang langsung berlayar membawa batu bara dari Indonesia ke luar negeri sejak larangan ekspor dibuka.