Ekspor Industri Kecap hingga Sambal Tembus Rp 2,76 Triliun

28 November 2022 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Kemenperin Dody Widodo ketika menyampaikan keterangan soal ancaman resesi ekonomi bagi industri tekstil di Kampus Politeknik STTT, Kota Bandung pada Sabtu (30/7). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Kemenperin Dody Widodo ketika menyampaikan keterangan soal ancaman resesi ekonomi bagi industri tekstil di Kampus Politeknik STTT, Kota Bandung pada Sabtu (30/7). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Sektor industri kecap, sambal hingga saus tomat masuk ke dalam sektor yang memiliki kinerja positif terhadap neraca perdagangan.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo mencatat, sektor industri cooking aid menyumbang pemasukan yang lumayan besar, yakni mencapai USD 175,8 juta setara Rp 2,76 triliun (kurs hari ini Rp 15.704). Sementara itu, impor produk sejenis senilai USD 90,5 Juta.
"Produk unggulan ekspor cooking aid Indonesia didominasi oleh bumbu masak dan kecap, sementara untuk produk saus dan olahannya masih cukup besar nilai impornya," ujar Dody dalam peresmian perluasan Pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang, Senin (28/11).
Ilustrasi saus cabai Foto: dok.shutterstock
Saat ini, kata dia, Indonesia masih berada di posisi ke-15 untuk negara eksportir cooking aid di dunia. Menurutnya, dengan kekayaan bahan baku rempah dan keragaman bumbu masak Indonesia dapat menjadi potensi untuk terus ditingkatkan ekspornya.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah terus mendorong peningkatan ekspor produk industri makanan dan minuman Indonesia," imbuhnya.
Ia juga membeberkan bahwa ada beberapa kebijakan yang digulirkan untuk mendorong ekspor dan jaminan ketersediaan bahan baku dari sisi suplai (supply side) melalui
peningkatan daya saing. Tidak hanya itu, produktivitas industri dari sisi permintaan (demand side) melalui perluasan akses pasar dan pengurangan hambatan.
"Dalam rangka perluasan akses pasar ekspor, pemerintah mengambil beberapa kebijakan untuk meningkatkan ekspor bumbu masakan dan rempah, di antaranya promosi program “Spice Up the World” dan pengembangan restoran Indonesia di luar negeri," ungkapnya.
Adapun target dari program Spice Up the World hingga tahun 2024 yaitu peningkatan nilai ekspor bumbu dan rempah menjadi USD 2 miliar serta hadirnya 4.000 restoran Indonesia di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Selain dengan program promosi, industri cooking aid harus dapat memanfaatkan rantai produksi global dengan terus meningkatkan inovasi produk, packaging dan branding, sehingga produk kita dapat diterima oleh pasar dunia.