Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Eksportir Ini Sebut Kebijakan Susi Bikin Pasokan Ikan di RI Melimpah
1 Juni 2017 20:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali mendapatkan pujian. Kali ini, pujian itu datang dari sebuah perusahaan nasional berbasis penjualan dan ekspor produk perikanan, PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM).
ADVERTISEMENT
DPUM yang juga merupakan satu-satunya perusahaan perikanan yang sudah mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak akhir tahun 2015 lalu, terang-terangan memuji kebijakan yang dikeluarkan Susi. Mereka menilai kebijakan Susi revolusioner dan membuat pasokan ikan di Indonesia semakin melimpah.
"Tapi memang dampak dari kebijakan Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti) ini gila-gilaan. Sekarang ikan melimpah dan permintaan baik lokal dan internasional juga melonjak," ungkap Direktur DPUM I Made Satyaguna kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (1/6).

Karena pasokan ikan melimpah, DPUM telah memperbesar kapasitas cold storage miliknya. Awalnya cold storage mereka hanya bisa menampung 4.000 ton ikan tapi kini mampu menampung 25.000 ton ikan. DPUM juga mendirikan pabrik pengolahan ikan yang baru di Pati, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Menurut Made, cold storage dengan kapasitas jumbo ini memang membantu dalam bisnis ikan. Karena ikan bisa disimpan hingga 2 tahun dan kesegarannya tetap terjaga seperti saat ditangkap. Adapun biaya perluasan pabrik dan cold storage seluas 11 hektar ini mencapai Rp 200 miliar, yang diambil dari dana IPO (penawaran saham perdana) DPUM tahun lalu.
"Secara natural bisnis ikan ini pada saat suplai ikan banyak, harganya murah, sehingga kita beli banyak dan butuh cold storage besar untuk menyimpannya," imbuhnya.

Hasilnya, penjualan DPUM juga melonjak, dari hanya 6.011 ton di kuartal I-2016 menjadi 15.637 ton di kuartal I-2017, atau tumbuh 160,1 persen. Berdasarkan produk, ikan masih mendominasi kontribusi terhadap pendapatan mencapai 80.59 persen, sisanya produk udang yakni 19,41 persen.
ADVERTISEMENT
Penjualan DPUM pada kuartal I-2017 sebanyak 87,3 persen didominasi lokal dan 12,7 persen untuk ekspor. Negara-negara tujuan ekspor yang paling besar untuk ikan di antaranya Thailand, China, sampai Bahrain. Lalu untuk udang paling banyak ke Jepang, lalu Korea Selatan dan Malaysia.
Produk unggulan perusahaan di antaranya ikan kembung, cakalang, red snapper, barramundi, dan yellow fin tuna. Lalu ada udang black tiger, vannamei, cumi, dan baby octopus.

Tidak hanya itu, DPUM juga mengumumkan kinerja yang impresif sepanjang kuartal I-2017 ini. Sepanjang tiga bulan pertama ini, DPUM meraih laba bersih Rp 49,25 miliar, atau melonjak 852,8 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 5,17 miliar.
Laba bersih ini didukung oleh pendapatan perseroan yang mencapai Rp 441,08 miliar, atau tumbuh 158,5 persen dibandingkan kuartal I-2016 sebesar Rp 170,62 miliar.
ADVERTISEMENT

