El Nino Melanda, Jokowi Minta Para Menteri Antisipasi Gagal Panen-Kekeringan

3 Oktober 2023 19:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Jakarta, Selasa (3/10/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Jakarta, Selasa (3/10/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas terkait penanganan fenomena El Nino di Indonesia. Menteri Lingkugan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan, Jokowi meminta jajarannya untuk mengantisipasi dampak El Nino seperti kekeringan hingga gagal panen.
ADVERTISEMENT
"Dilaporkan oleh para menteri dan kepala lembaga tadi terkait dengan persoalan kekeringan, kemudian air bersih yang dirasakan mungkin kurang di beberapa tempat, air untuk keperluan pertanian juga dianggap kurang, harus hati-hati terhadap kondisi gagal panen, kemudian beras harus tetap ada dan antisipasi soal kebakaran hutan dan lahan, termasuk mengatasi berbagai komplain yang ada dan harus disikapi," kata Siti usai ratas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10).
Jokowi, lanjut Siti, juga meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan prediksi cuaca dan sejumlah proyeksi ke depan. Pertama, pemetaan persoalan secara komprehensif. Kedua, fokus untuk strategi tersedianya air. Ketiga, daerah sentra produksi pangan agar dicek terus menerus untuk kecukupan air.
Ilustrasi sawah kekeringan Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Dalam kesempatan itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya masih memprediksi puncak El Nino terjadi pada bulan September kemarin. Namun, data dari satelit menunjukkan fenomena El Nino masih belum turun di Oktober.
ADVERTISEMENT
"Jadi puncak ini masih bertahan diprediksi sampai akhir Oktober dan bulan November mulai terjadi transisi dari kemarau ke musim hujan," ujarnya.
Dengan demikian, El Nino diprediksi akan berlangsung sampai akhir 2023 dan melemah di bulan Februari-Maret 2024.
"Dan berakhir di bulan Maret, artinya masih cukup panjang beberapa bulan ke depan. Namun, alhamdulillah karena adanya angin Monsoon dari arah Asia sudah masuk mulai November, jadi kita insyaallah akan mulai turun hujan di bulan November," ungkapnya.
Sehingga, lanjut Dwikorita, pengaruh El Nino akan mulai tersapu oleh hujan dan kemarau kering akan berakhir secara bertahap. Pihaknya memprediksi musim hujan akan terjadi di sekitar bulan November.
"San untuk itu masyarakat dimohon selama bulan Oktober ini kondisinya masih kering, maka tidak dibakar pun bisa terbakar. Jadi jangan mencoba-mencoba untuk dengan sengaja atau tidak sengaja untuk mengakibatkan nyala api karena pemadamannya akan sulit untuk dilakukan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT