Elon Musk Bikin Polling: Haruskah Saya Mundur dari CEO Twitter?

19 Desember 2022 11:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Elon Musk terlihat melalui logo Twitter. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Elon Musk terlihat melalui logo Twitter. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Setelah membeli twitter pada April 2022 lalu dan jadi pemegang saham terbanyak, Elon Musk yang saat ini menjabat CEO perusahaan itu mempertimbangkan opsi untuk mundur. Uniknya, dia meminta pendapat netizen untuk mundur atau bertahan, melalui polling.
ADVERTISEMENT
Meski berjanji mematuhi apa pun yang jadi pilihan mayoritas netizen dalam polling tersebut, Elon Musk yang juga pendiri dan CEO Tesla itu melontarkan pernyataan bernada menekan. "Hati-hati dengan apa yang Anda inginkan," katanya dikutip Senin (19/12).
Jajak pendapat atau polling itu dibuat Elon Musk sejak Minggu (18/12). Hingga berita ini disusun pada Senin (19/12) sekitar pukul 11.00 WIB, sudah sebanyak 10.500 netizen yang ikut polling.
Dari responden sebanyak itu, 56,3 persen menghendaki dia mundur. Sisanya 44,7 persen meminta dia bertahan.
Ilustrasi Twitter. Foto: REUTERS/Kacper Pempel
Langkah terbaru Elon Musk diperkirakan dipicu oleh reaksi warganet yang mengkritisi kebijakan twitter melarang posting konten promosi dari media sosial lain.
"Secara khusus, kami akan menghapus akun yang dibuat semata-mata untuk tujuan mempromosikan platform sosial lain dan konten yang berisi tautan atau nama pengguna untuk platform berikut: Facebook, Instagram, Mastodon, Truth Social, Tribel, Nostr, dan Post," demikian disampaikan twitter.
ADVERTISEMENT
Kini postingan tersebut telah dihapus, setelah menuai kritik, termasuk dari mantan CEO dan pendiri twitter Jack Dorsey, yang mempertanyakan kebijakan tersebut.
Beberapa jam kemudian, Musk sepertinya meminta maaf atas kebijakan tersebut. "Ke depan, akan ada pemungutan suara untuk perubahan kebijakan besar. Saya minta maaf. Tidak akan terjadi lagi," cuitnya.