Elon Musk Tutup 2 Kantor Twitter di India Usai PHK Massal 200 Karyawan

19 Februari 2023 16:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gedung logo twitter. Foto: Michael Vi/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gedung logo twitter. Foto: Michael Vi/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perusahaan raksasa teknologi Twitter, baru saja menutup dua kantor di India. Hal tersebut menyusul laporan PHK massal yang dilakukan Twitter kepada 200 karyawan pada akhir tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Mengutip Bloomberg, Minggu (19/2), Twitter hanya menyisakan satu kantor di Bengaluru, India, yang menampung sebagian besar engineer-nya.
"Twitter telah menutup dua dari tiga kantornya di India dan menyuruh stafnya untuk bekerja dari rumah. Hal tersebut sesuai dengan misi Elon Musk untuk memangkas biaya dan mengatasi masalah layanan media sosial," tulis laporan tersebut.
Elon Musk dinilai tidak mementingkan kondisi pasar. Mengingat, India merupakan pasar pertumbuhan utama bagi raksasa teknologi AS dari Meta Platforms Inc. hingga Alphabet Inc. Google.
"Twitter telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu forum publik paling penting di India. Namun pendapatan di sana tidak signifikan bagi perusahaan Musk, yang juga harus bersaing dengan peraturan konten yang ketat hingga ketatnya persaingan lokal," terang dia.
Ilustrasi foto Elon Musk dengan logo Twitter. Foto: Dado Ruvic/Reuters
Sebelumnya, Elon Musk menyinggung kemungkinan Twitter jatuh bangkrut pada semua sesi tanya jawab internal dengan karyawan Twitter, Kamis (11/11/2022). Bersamaan dengan ini, perusahaan diterjang peringatan dari regulator terkait privasi, dan petingginya yang serempak hengkang.
ADVERTISEMENT
Musk menjawab pertanyaan tentang potensi Twitter gulung tikar pada sesi yang berlangsung lebih dari satu jam tersebut. Di rekaman percakapan yang dibocorkan The Verge, pria berusia 51 tahun itu mengatakan prioritas sekarang adalah mendatangkan uang sebanyak mungkin.
"Kita hanya perlu membawa lebih banyak uang daripada yang kita belanjakan. Jika kita tidak melakukan itu dan ada arus kas negatif yang besar, maka kebangkrutan bukanlah hal yang mustahil," kata Musk.