Emas Perhiasan hingga Rokok Kretek Sumbang Inflasi Bulanan Terbanyak di 2024

2 Januari 2025 15:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemilik toko menata perhiasan emas di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023). Foto: ANTARA FOTO/Uyu Septiyati Liman
zoom-in-whitePerbesar
Pemilik toko menata perhiasan emas di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023). Foto: ANTARA FOTO/Uyu Septiyati Liman
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut emas perhiasan dan rokok kretek (sigaret kretek mesin/SKM) menjadi penyumbang utama inflasi bulanan sepanjang 2024.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan terbarunya, BPS mencatat kedua komoditas ini secara konsisten mendorong kenaikan harga setiap bulan, sebanyak 11 kali sepanjang tahun.
"Emas perhiasan dan sigaret kretek mesin menjadi komoditas penyumbang utama inflasi sebanyak 11 kali di tahun 2024," kata Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini di Kantor Pusat BPS, Kamis (2/1).
Pudji mencatat, sepanjang tahun 2024, emas perhiasan memberikan andil inflasi sebesar 0,35 persen. Kemudian sigaret kretek mesin memberikan andil inflasi sebesar 0,3 persen di 2024.
Pekerja melinting rokok sigaret kretek tangan (SKT) di sebuah pabrik rokok di Bantul, Yogyakarta, Selasa (19/12/2023). Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
Di samping itu, komoditas minyak goreng tercatat menyumbang inflasi sebesar 0,11 persen dan beras sebesar 0,10 persen. Kedua komoditas ini muncul sebagai penyumbang inflasi sebanyak 6 kali.
Komoditas kopi bubuk menyumbang inflasi sebesar 0,10 persen, bawang merah sebesar 0,08 persen, daging ayam ras sebesar 0,06 persen dan komoditas ikan segar sebesar 0,06 persen. Keempat komoditas ini muncul sebanyak 7 kali sebagai penyumbang inflasi sepanjang tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Pudji mengatakan, inflasi 2024 sebesar 1,57 persen merupakan yang terendah sejak perhitungan inflasi pertama di tahun 1958. Namun, saat itu perhitungan inflasi masih terbatas di wilayah Jakarta saja.
Berdasarkan catatan kumparan, Indonesia juga pernah mengalami inflasi rendah di 2020 yakni sebesar 1,68 persen. Alhasil, inflasi 2024 merupakan inflasi terendah sejak perhitungan inflasi di 1958.
”Sekarang sudah berkembang kita sudah menggunakan 150 kota di 38 provinsi,” jelasnya.