Emiten Sandiaga Uno, SRTG, Capai Net Asset Value Rp 49,8 T di Kuartal III 2023

30 Oktober 2023 20:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Saratoga Investama Sedaya Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Saratoga Investama Sedaya Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan arus kas dari dividen sebesar Rp 2,9 triliun, naik 35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Net Asset Value (NAV) Saratoga pada kuartal III 2023 ini mencapai Rp 49,8 triliun.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur Saratoga, Michael William P. Soeryadjaya, mengatakan perekonomian global yang dinamis telah berdampak ke berbagai sektor bisnis, apalagi harga energi dan komoditas terus berfluktuasi dengan tingkat inflasi dan suku bunga global yang tinggi.
"Untuk menghadapi situasi tersebut, Saratoga menjalankan strategi investasinya secara lebih berhati-hati, disiplin dan mengedepankan pengelolaan arus kas yang kuat," ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta, (30/10).
Michael mengatakan, pihaknya tetap berfokus pada peningkatan nilai dari perusahaan-perusahaan portofolio yang sudah dimiliki oleh Saratoga. Lini-lini bisnis baru dinilai akan terus memperkuat fundamental investasi Saratoga melalui perusahaan portofolio.
Salah satu investasi strategis yang didukung oleh Saratoga adalah penguatan bisnis PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), salah satu anak usaha MDKA yang berfokus pada rantai pasok baterai kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
Guna memperkuat posisinya dalam rantai pasok baterai, MBMA telah menandatangani perjanjian dengan GEM Co, Ltd (GEM) untuk membangun pabrik pengolahan High-Pressure Acid Leach (HPAL) dengan kapasitas produksi sebesar 30.000 ton nikel dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) per tahun.
Pabrik HPAL akan dibangun di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan dioperasikan di bawah PT ESG New Energy Material - joint venture antara MDKA dan GEM, dengan target operasi pada akhir tahun 2024 untuk tahap 1 dan pertengahan tahun 2025 untuk tahap 2.
Pabrik ini juga akan membeli dan memproses bijih nikel laterit dari Tambang Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) milik MBMA berdasarkan perjanjian pasokan selama 20 tahun.
Direktur Investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Devin Wirawan saat ditemui di Cyber Tower II Jakarta, Senin (15/5/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Adapun GEM merupakan pemimpin global di bidang energi baru terbarukan dan daur ulang. GEM terdaftar di Bursa Efek Shenzhen (kode saham: 002340) dan SIX Swiss Exchange (kode saham: GEM) dengan kapitalisasi pasar saat ini sekitar USD 4,4 miliar.
ADVERTISEMENT
"Saratoga juga akan tetap mengoptimalkan setiap peluang investasi di sektor-sektor strategis yang berdampak besar bagi keberlanjutan ekonomi nasional. Seperti sektor kesehatan, produk konsumen, infrastruktur digital dan energi terbarukan," tambah Michael.
Direktur Investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Devin Wirawan, menjelaskan secara operasional kinerja Saratoga juga didukung dengan tingkat efisiensi yang optimal.
Hal ini tercermin dari rasio biaya dan utang yang rendah. Hingga kuartal III-2023 rasio biaya operasional tahunan terhadap NAV adalah sebesar 0,5 persen dan rasio pinjaman sebesar 0,3 persen, dibandingkan dengan 0,3 persen dan 0,9 persen di periode yang sama tahun lalu.
"Pada periode ini kami juga berhasil menurunkan biaya bunga sebesar 52 persen (yoy) berkat penurunan utang bersih. Saat ini posisi utang bersih Saratoga adalah sebesar Rp 166 miliar atau menurun hingga 72 persen (yoy) dari sebelumnya Rp 588 miliar," jelas Devin.
ADVERTISEMENT