Erick Minta Petinggi Garuda Berjiwa Samurai, Mundur Sebelum Dicopot

5 Desember 2019 14:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/12). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/12). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta petinggi Garuda Indonesia yang terlibat penyelundupan sepeda lipat Brompton dan suku cadang motor Harley Davidson untuk berjiwa samurai. Ia menyarankan terduga pelaku pembawa barang ilegal itu untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebelum dicopot.
ADVERTISEMENT
"Saya kan kemarin sudah saran bahwa sebelum dicopot lebih baik mengundurkan diri kalau memang juga sudah merasa salah. Ya kan? Kita harus berjiwa samurai lah," tehas Erick saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (5/12).
Menurutnya, seorang pemimpin yang baik tidak mengorbankan orang lain atau anak buah demi menutupi kesalahannya. Dalam hal ini terkait kasus penyelundupan.
"Tidak bisa mohon maaf. Kalau salah justru mengorbankan orang lain. Kalau salah ya ngaku salah," terangnya.
Hingga saat ini, Erick Thohir masih menunggu hasil investigasi Bea Cukai terkait penyelundupan Brompton dan Harley. Ia percaya, hasilnya akan benar-benar akurat karena diawasi langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Bahkan, Erick Thohir dan Sri Mulyani sore ini akan menggelar konferensi pers terkait penyelundupan suku cadang Harley yang ditemukan di pesawat baru Garuda Indonesia GA9721 yang terbang dari Delivery Center Airbus di Toulouse, Prancis, menuju Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ua kita tunggu saja hasilnya," ungkapnya.

SAW dan LS Disebut Pemilik Harley dan Brompton

Ditjen Bea Cukai sudah mengungkap nama pemilik suku cadang sepeda motor Harley Davidson dan sepeda Brompton, yang diselundupkan dalam pesawat baru Garuda Indonesia. Kedua barang tersebut diangkut dalam pesawat Airbus tipe A330-900 Neo.
Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900 Neo. Foto: Iqbal FIrdaus/kumparan
Kasubdit Komunikasi Dan Publikasi Bea Cukai, Deni Surjantoro, menyatakan barang tersebut merupakan milik penumpang yang ada dalam penerbangan itu. Para penumpang pesawat baru itu sendiri, menurut Deni, merupakan penumpang VIP on board.
“Bisa manajerial, manajemen, itu kan pesawat baru. Bukan penumpang biasa. Aku cuma bisa sebut inisial, Harley Davidson itu (punya) SAW dan Brompton itu LS. Ini pemeriksaan penumpang biasa," katanya kepada kumparan, Selasa (3/12).
ADVERTISEMENT
Dari daftar penumpang atau manifes yang beredar di media sosial, penumpang berinisial SAW yang paling mendekati adalah Satyo Adi Swandhono. Sedangkan yang berinisial LS yang paling mendekati adalah Lokadita Semidesa Brahmana.
Dari jejaring sosial LinkedIn, Satyo diketahui sebagai Senior Manager Aircraft Acquisition di Garuda Indonesia. Sedangkan Lokadita adalah seorang Human Resources Consultant and Contractor.
Namun ada rumor, pemilik suku cadang Harley selundupan tersebut merupakan salah satu Direksi Garuda Indonesia. Karena beberapa direksi tercatat sebagai penumpang VIP. Salah penumpang VIP itu adalah Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara.
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, M. Ikhsan Rosan, sebelumnya menyebut para penumpang di pesawat baru itu merupakan pihak internal dari Garuda Indonesia dan eksternal perusahaan. Ia membantah rumor yang menyebut pemilik barang selundupan itu adalah Direksi Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Bukan," tegas Ikhsan kepada kumparan, Selasa (3/12).