Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir memutuskan untuk membatalkan pembentukan holding BUMN di sektor perbankan. Erick ingin masing-masing bank tetap ada namun dengan segmen pasar yang jelas perbedaannya, tidak saling sikut.
ADVERTISEMENT
"Soal bank kan sebelumnya ada pemikiran holdingisasi. Tapi saya berpikir berbeda, saya harap bank-bank bersaing dengan sehat tapi dengan segmen pasar jelas," ujar Erick dalam acara diskusi yang digelar Kingdom Business Community, Kamis (2/7).
Ia mencontohkan misalnya Bank BTN yang tetap berjalan sendiri dengan segmentasinya secara khusus untuk pembiayaan perumahan. Nantinya, dalam praktiknya di lapangan, Erick ingin BTN bekerja sama dengan misalnya BUMN perumahan.
Begitu pula dengan Bank BRI yang semestinya, menurut Erick, akan berfokus untuk membantu memudahkan usaha masyarakat dan UMKM, serta Bank Mandiri yang pasarnya lebih ke arah korporasi.
"BNI saya challenge, saya harap BNI menjadi source of international funding. Contoh saja, mohon maaf ini baru pemikiran saya tawarkan ke para direksi BNI, kalau BNI terus compete sama Bank Mandiri dan lain-lain apa bedanya? Saya harap BNI ini menjadi international banking kita," paparnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Erick Thohir justru ingin untuk menggabungkan bank-bank syariah. Alasannya lantaran mayoritas masyarakat Indonesia merupakan penduduk muslim.
"Nah kalau syariah di-merger, ia bisa menjadi top id bank yang menjadi alternatif pilihan karena yang namanya funding terbuka. Ini yang kita coba lakukan segmentasi yang ada di Himbara supaya tidak kanibal dan memperkaya pada marketnya," jelasnya.