Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama (Dirut) PLN . Darmawan menjadi orang nomor satu di perusahaan pelat merah tersebut menggantikan Zulkifli Zaini.
ADVERTISEMENT
Darmawan tidak bisa berleha-leha setelah menjadi Dirut PLN. Berbagai tugas sudah dititipkan Erick Thohir untuk segera dikerjakan. Berikut kumparan rangkum, Selasa (7/12).
Resmi! Darmawan Prasodjo Diangkat Jadi Dirut PLN yang Baru
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN tahun 2021 memutuskan mengangkat dan menetapkan Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama PLN, menggantikan Zulkifli Zaini. Surat Keputusan RUPS disampaikan oleh Menteri BUMN di Kantor Pusat PT PLN (Persero) di Jakarta dan berlaku sejak 06 Desember 2021.
Acara ini dihadiri oleh Menteri dan Wakil Menteri I BUMN, Deputi Kementerian BUMN, jajaran Komisaris PLN, dan seluruh Direksi PLN.
Erick mengatakan, dalam mengelola perusahaan terutama dalam BUMN, seorang pemimpin harus menyandarkan tanggung jawab yang diemban dengan hati dan keikhlasan.
“Karena bagaimana pun juga, jabatan yang diberikan kepada kita tak lain sebuah amanah. Amanah untuk memberikan kontribusi sebesar-besarnya kepada negara dan memiliki dampak sosial seluas-luasnya berupa peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” ucap Erick dalam keterangan resmi, Senin (6/12).
ADVERTISEMENT
Sosok Darmawan Prasodjo, Bekas Anak Buah Luhut yang Kini Jadi Bos Baru PLN
Darmawan Prasodjo dipilih Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi Direktur Utama PT PLN (Persero) yang baru menggantikan Zulkifli Zaini. Darmo, panggilan Darmawan Prasodjo, sebelumnya sudah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PLN.
Dikutip dari laman resmi PLN, Darmo lahir di Magelang pada 19 Oktober 1970. Darmawan meraih gelar Bachelor of Computer Science dari Texas A&M University pada tahun 1994, Master of Computer Science dari Texas A&M University pada tahun 2000 lalu menyelesaikan gelar Doktor Ekonomi Terapan, Ekonomi Sumber daya alam di Texas A&M University kolaborasi dengan Duke University tahun 2011.
Darmo merupakan seorang Ekonom Energi yang menghabiskan lebih dari 15 tahun di Amerika Serikat (AS) menempuh studi dan berkarier sebagai konsultan-peneliti di Texas A&M University dan Duke University.
ADVERTISEMENT
Tahun 2012 kembali ke Indonesia dan memulai karier di beberapa perusahaan antara lain sebagai Direktur di Indonesia Center for Green Economy dan Kepala Jurusan di Prodi Green Economy di Surya University tahun 2012-2013, Co-chair Post 2015 Millenium Development Goals tahun 2013-2014, Presiden Komisaris Amesti Energi Nusantara tahun 2013 – 2014.
Darmo terjun ke politik dengan menjadi kader PDI Perjuangan dan menjadi tim pendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-JK serta menjadi tim ahli pasangan Jokowi-JK yang bertugas memberikan masukan saat debat capres-cawapres pada Pilpres 2014.
Di bidang pemerintahan, Darmawan pernah menjabat sebagai Deputi I Bidang Pengendalian, Pembangunan, Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Kantor Staf Presiden tahun 2015-2019. Ia diangkat oleh Luhut Binsar Pandjaitan yang ketika itu menjadi Kepala KSP.
ADVERTISEMENT
Kemudian ia diangkat sebagai Wakil Direktur Utama PT PLN (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor SK-325/MBU/12/2019 tanggal 23 Desember 2019. Sekarang, Darmo menjadi orang nomor satu di PLN.
Bos Baru PLN Beberkan Tugas Khusus dari Erick Thohir
Darmawan Prasodjo mengungkapkan sudah ada berbagai tugas yang dititipkan Erick Thohir kepadanya. Ia memastikan tugas yang diberikan akan dijalankan secara maksimal.
"Tadi Pak Menteri BUMN memberi beberapa tugas khusus kepada PLN. Pertama adalah PLN mengalami kondisi oversupply. Nah untuk itu kondisi ini harus segera diselesaikan dengan baik," kata Darmawan saat ditemui di Kantor PLN, Jakarta, Senin (6/12).
Darmawan membeberkan tugas yang tidak kalah penting adalah transisi ke energi baru dan terbarukan. Ia menuturkan transisi tersebut harus dilakukan secara perlahan dan tidak membebani APBN.
ADVERTISEMENT
"Kemudian juga saat ini ada program namanya karbon netral transisi ke energi baru terbarukan. Untuk itu perlu adanya persiapan dalam diri PLN program ini berjalan dengan baik," ungkap Darmawan.
"Kemudian ketiga adalah bagaimana PLN perlu melakukan restrukturisasi korporasi agar PLN mampu lebih lincah, lebih gesit dalam menghadapi tantangan bukan hanya masalah sekarang dan juga di masa depan," tuturnya.