Fakta Baru Pinjol yang Bikin Ibu di Wonogiri Bunuh Diri: Pemodalnya dari China

26 Oktober 2021 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana ruang kerja jasa Pinjol usai penggerebekan kantor jasa Pinjol oleh Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya di Cipondoh, Tangerang, Banten, Kamis (14/10/2021). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Suasana ruang kerja jasa Pinjol usai penggerebekan kantor jasa Pinjol oleh Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya di Cipondoh, Tangerang, Banten, Kamis (14/10/2021). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Fakta baru terungkap usai Bareskrim Polri menangkap 3 tersangka pinjaman online (pinjol) ilegal yang terkait dengan kasus bunuh diri seorang ibu di Wonogiri berinisial WSP 938). Ketiga tersangka itu berinisial JS, MDA dan SR.
ADVERTISEMENT
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Helmy Santika mengatakan, ketiga tersangka mengelola 95 koperasi berkedok pinjol. Di antara 95 pinjol itu ternyata tempat ibu WSP meminjam uang.
Dalam proses pembuatannya, tersangka JS mendapat investasi modal dari seorang Warga Negara China yang masih DPO. Uang dikirim WN China lewat proses remitansi (transfer uang antar warga negara yang berbeda). Bareskrim Polri tengah berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk mendalami hal tersebut.
“Karena beberapa kegiatan diketahui ada beberapa yang sebagai legal berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Namun, tugas atau kewenangannya mengirim dan menerima tak menyimpan, ada beberapa remitens yang menyimpan ini sedang kita dalami,” ujar Helmy di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/10).
Pegawai PT Ant Information Consulting (AIC) saat penggerebekan kantor pinjaman online ilegal di Kelapa Gading, Jakarta, Senin (18/10). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Sebelumnya, Ketua Satgas Waspada Investasi OJK Tongam L Tobing mengungkapkan, pihaknya sudah menutup 3.515 pinjol ilegal. Dari jumlah tersebut kemudian dilakukan sampling untuk mencari tahu server pelaku. Hasilnya, 22 persen berada di Indonesia dan 34 persen dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Data yang ada di kami contoh dari 3.515 itu kita sampel 2.700-an pinjol ilegal, itu server-nya di Indonesia ada 22 persen, kemudian di luar negeri sekitar 34 persen," ujar Tongam dalam live streaming Polemik Trijaya FM, Sabtu (16/10).
Sementara 44 persen server tak diketahui asalnya. Dengan adanya keterlibatan warga negara lain, menurutnya pengusutan pinjol ilegal harus dilakukan lintas negara.
"Sisanya kita enggak tahu di mana server-nya 44 persen, karena mungkin menggunakan media sosial. Itu dari situ indikasinya memang ini harus lintas negara. Ada orang-orang lain di luar memanfaatkan orang yang di Indonesia untuk melakukan kegiatan pinjol ilegal," tuturnya.
******
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT