Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Pipa minyak milik Pertamina yang terletak di Kampung Mancong, Kelurahan Melong, Cimahi, terbakar, pada Selasa (22/10). Kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan rangkum hal-hal terkait terbakarnya pipa BBM milik Pertamina di Bandung, Rabu (23/10):
Diduga Karena Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Ada dugaan terbakarnya pipa BBM di pinggir jalan Tol Cileunyi tersebut disebabkan karena kegiatan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Proyek tersebut milik PT Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC).
Manajer PR dan CSR KCIC, Deni Yusdiana mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi. Dia mengakui bahwa lokasi terbakarnya pipa BBM milik Pertamina berada di lokasi pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
ADVERTISEMENT
"Saat ini tim kami sedang menginvestigasi ke lokasi," ujar Deni kepada kumparan, Rabu (23/10).
Masih Lakukan Investigasi Penyebab Kebakaran
Tak hanya KCIC yang lakukan investigasi, Pertamina pun melakukan hal yang sama. VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan pihaknya masih belum bisa mengungkapkan alasan terbakarnya pipa sekalipun ada dugaan dari proyek kereta cepat dari PT Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC) yang merupakan perusahaan konsorsium Indonesia dan China yakni China Railway Group Limited (CREC).
"Ada kaitannya atau enggak, kami sedang melakukan penyelidikan. Namun kami tegaskan Pertamina enggak ada kegiatan operasional atau teknis di daerah tersebut. Lokasi dekat dengan proyek tersebut," lanjutnya.
Pertamina Hitung Kerugian Kebakaran Pipa
Fajriyah juga masih belum mengetahui berapa kerugian yang ditimbulkan atas terbakarnya pipa BBM milik Pertamina di Bandung. Dia mengatakan hingga kini pihaknya masih menghitung nilai yang harus diganti dari kebakaran tersebut.
ADVERTISEMENT
"Belum dapat kami monetisasi. Masih dalam tahap penyelidikan," kata Fajriyah.
Fajriyah juga belum bisa komentar terkait ganti rugi yang bisa diajukan Pertamina ke KCIC. Sebab investigasi masih dilakukan, baik dari pihak Pertamina dan KCIC. Dia menegaskan, aset-aset milik Pertamina termasuk pipa yang terbakar sudah diasuransikan.
"Nanti itu ada proses selanjutnya," kata dia.
Penempatan Pipa yang Berjarak Sudah Sesuai Aturan
Dugaan sementara, pipa terbakar karena ada petugas dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang tidak sengaja menancapkan benda keras dan terkena pipa Pertamina di situ sehingga meledak. Proyek ini dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
Fajriyah menjelaskan, jarak aman pipa Pertamina dengan semua proyek di luar kepentingan sudah sesuai aturan. Kata dia, jarak aman sekitar 3 meter dari pipa.
ADVERTISEMENT
"Safety factor sekitar 3 meter dari tempat. Kedalaman pipa 3-5 meter. Pipanya berada di dalam tanah dengan diameter 12 inchi," kata dia.
Pertamina Jamin Pasokan Aman
Meski pipa BBM dari TBBM Ujung Berung terbakar, Pertamina memastikan bahwa suplai BBM ke Bandung tetap aman. Untuk sementara, distribusi BBM dilakukan dengan mobil tangki.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III, Dewi Sri Utami, mengatakan BBM yang banyak terbakar merupakan Pertamina Dex. Sisanya BBM Premium. Pasokan aman hingga 17-19 hari ke depan.
"Aliran BBM di pipa tersebut sementara sudah dihentikan dan Pertamina saat ini fokus pada pemadaman dan berkoordinasi dengan dinas pemadam kebakaran setempat," kata Dewi.
Live Update