news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Fokus Restrukturisasi, Garuda Belum Bisa Masuk Holding Wisata & Aviasi

5 Oktober 2021 19:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia. Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia. Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN mengungkapkan, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) untuk sementara belum dapat bergabung ke dalam Holding BUMN Pariwisata dan Aviasi. Sebab, Garuda masih fokus melakukan restrukturisasi.
ADVERTISEMENT
“Kenapa Garuda belum masuk? Lagi nunggu, karena lagi restrukturisasi, jadi mereka sedang menghadapi itu,” ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga dalam konferensi pers, Selasa (5/10).
Ia menilai langkah untuk menunda keterlibatan Garuda Indonesia merupakan jalan yang terbaik. Menurut Arya, Garuda Indonesia perlu lebih dulu fokus dalam menyelesaikan program restrukturisasi utang yang melibatkan 11 kreditur dan mencapai Rp 70 triliun.
Pada Desember 2020, perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan Pertamina; di mana ketiga perusahaan ini bersepakat untuk menunggu pembayaran utang 2020 dengan metode cicilan balloon payment hingga 2023. “Biar fokus, kita tunggu restrukturisasi di Garuda,” ucapnya.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. Foto: Dok. Istimewa
Arya menyatakan, pihaknya ingin Garuda Indonesia lebih dahulu memperbaiki persoalan internal supaya nantinya dapat bergabung dalam kondisi optimal. Baginya, penggabungan harus benar-benar siap supaya tidak merugikan anak perusahaan lainnya; baik dari segi pengelolaan finansial hingga organisasinya.
ADVERTISEMENT
“Ketika ingin jadikan holding, tunggu semuanya baik. Jangan dulu (digabungkan), nanti mengganggu dan jadi beban. Kita enggak mau holding punya beban. Kita mau lihat finance-nya, kalau kondisinya tidak memungkinkan, ya, jangan. Kasihan anak perusahaan lainnya. Nanti bukan mengembangkan, malah menurunkan,” tutup Arya.
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Aviata telah ditetapkan sebagai pemimpin Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung yang beranggotakan PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), dan PT Sarinah (Persero).