Freeport Evaluasi Penyebab Kebakaran Smelter di Gresik

15 Oktober 2024 8:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate (KEK JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Sabtu (25/5/2024). Foto: Rizal Hanafi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate (KEK JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Sabtu (25/5/2024). Foto: Rizal Hanafi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Freeport Indonesia (PTFI) akan menyelidiki penyebab kebakaran smelter di Gresik, Jawa Timur. Smelter terbakar pada Senin (14/10) sekitar pukul 17:45 WIB di Fasilitas Pemisahan Gas Bersih atau Gas Cleaning Plant.
ADVERTISEMENT
VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia Katri Krisnati mengatakan seluruh karyawan telah dipastikan aman dan tidak ada cedera yang dilaporkan. Keselamatan karyawan tetap menjadi prioritas utama.
"PTFI akan melakukan asesmen kerusakan dan evaluasi penyebab utama kejadian ini. Kami juga akan mengevaluasi dampak terhadap rencana peningkatan kapasitas operasi," katanya dalam keterangan Selasa (15/10) pagi.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku akan mengecek smelter Freeport yang terbakar. "Nanti saya cek," katanya usai bertemu Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10) malam.
Perkembangan pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, per 9 November 2023. Foto: PTFI
Smelter ini baru diresmikan Presiden Jokowi pada Senin, 23 September 2024. Berdiri di lahan 100 hektar, investasi proyek ini senilai Rp 56 triliun.
Jokowi mengatakan, potensi penerimaan negara dari pembangunan produksi smelter dari Freeport ini bisa mencapai Rp 80 triliun.
ADVERTISEMENT
Smelter PT Freeport Indonesia dirancang dengan kapasitas pemurnian 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Bersama dengan smelter yang dioperasikan PT Smelting, keduanya akan memurnikan 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun dengan produksi sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun.