Freeport Targetkan Produksi 650 Ribu Ton Katoda Tembaga dari Smelter Gresik

27 Juni 2024 15:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas saat ditemui kumparan di Jakarta, Selasa (11/4/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas saat ditemui kumparan di Jakarta, Selasa (11/4/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Smelter tembaga di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) ditargetkan beroperasi penuh pada Desember 2024 dengan menghasilkan 650 ribu ton katoda tembaga dari input 1,7 juta ton konsentrat tembaga.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyampaikan setelah diresmikan hari ini, Kamis (27/6) akan dilakukan pemanasan mencapai suhu stabil di 1.300-1.400 derajat sebelum smelter bisa beroperasi mengelola konsentrat.
"Setelah itu kita baru bisa masukkan konsentrat dengan kapasitas 50 persen, dan akan bisa menghasilkan katoda tembaga di sekitar Agustus atau paling lambat September. Kapasitas 50 persen," kata Tony saat peresmian di Gresik, Kamis (27/6).
"Jadi kalau 1,7 juta ton kapasitas input baru akan dimasukkan konsentrat 850 ribu ton per tahun. Kapasitasnya 50 persen dan bertahap setiap bulan akan naik 10-15 persen sehingga pada Desember mencapai 100 persen kapasitas," sambugnya.
Smelter ini juga punya produk sampingan dengan memurnikan lumpur anoda yang akan menghasilkan emas batangan 50-60 ton per tahun dan perak batangan sekitar 220 ton per tahun. Pemurnian lumpur anoda ini juga ditargetkan dimulai Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Permintaan 100 Ribu Ton Katoda Tembaga
Tony juga memberikan kabar, pasar luar negeri sudah menantikan katoda tembaga yang akan diproduksi di smelter ini.
"Off taker katoda tembaga ini tetangga kita sudah mulai minta 100 ribu ton per tahun kira-kira. Kita harap ada industri turunan lainnya yang offtaker katoda tembaga kita," kata Tony.
Sementara di dalam negeri, PT Antam Tbk kata Tony juga sudah siap menyerap hasil emas batangan dari smelter Freeport tersebut. Jumlah yang diinginkan sebesar 20 ton per tahun.
"Dan kalau yang lain-lain, kalau pasar domestik ada kita sangat senang menjual di domestik karena menjual domestik dan ekspor sama saja kalau produk hilir. Maksudnya harganya akan sama, ongkos angkut domestik lebih murah saja. Pasarnya terbuka," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan smelter Freeport di Gresik ini juga akan memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara.
"Ini pertama integrasi tambang sampai dengan produk akhir. Dan dengan integrasi ini maka produksi emas nanti yang 50 ton bayar royalti, karena ini terintegrasi dari tambang sampai ke hilir. Demikian perak juga bayar royalti. tentu banyak pendapatan yang didapat pemerintah. Memang investasinya dapat tax holiday. Investasinya dapat tax holiday tapi rolalty pemerintah tetap dapat," kata Airlangga.