Gaji Naik? Tetap Ingat Pembagian Pengeluaran Agar Dompet Aman

27 September 2019 8:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Prinsip Keuangan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Prinsip Keuangan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kenaikan gaji sering diiringi dengan peningkatan kebutuhan. Hal ini lantas membuat gaya hidup jadi berubah. Harus ada kontrol agar pengeluaran tetap terjaga. Salah satunya dengan membagi pos-pos pengeluaran.
ADVERTISEMENT
“Saat gaji naik, konsumsinya bisa juga naik, kelasnya juga naik. Nah mau enggak mau memang ada pengeluaran lebih,” kata Perencana Keuangan dari Finansia Consulting, Eko Indarto, saat dihubungi kumparan, Jumat (27/9).
Lebih lanjut dia menyarankan, sebanyak 30 persen gaji dialokasikan untuk utang dan tagihan. Lalu, sekitar 10 persen disisihkan untuk investasi.
Ilustrasi potensi investasi Foto: Natee K Jindakum/Shutterstock
Sisanya, bisa digunakan untuk kebutuhan pokok sehari-hari. Eko juga menambahkan bahwa kenaikan gaji yang diterima sebaiknya disisihkan untuk investasi saja.
“Investasi sebaiknya disisihkan sebesar 10 persen ditambah kenaikan gaji yang diterima. Sebaiknya penambahan gaji segera disisihkan dan diperuntukkan investasi atau kebutuhan produktif lainnya,” tambahnya.
Sementara, untuk jenis instrumen investasi, bisa memilih apa saja. Asal, sesuai dengan kemampuan keuangan dan keahlian yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
“Apa saja boleh asal jumlahnya semakin besar agar makin bagus. Kalau bisa sampai alokasikan 30 persen untuk investasi ketika gaji naik,” tutupnya.