Galang Dukungan dari Pengusaha, Capres Tak Hanya Butuh Suara

22 Maret 2019 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres no urut 01 Joko Widodo dan Capres no urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan  usai Debat Kedua Capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres no urut 01 Joko Widodo dan Capres no urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan usai Debat Kedua Capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Suara pemilih menjadi incaran kandidat peserta Pilpres 2019, namun dari kalangan pengusaha, mereka membutuhkan lebih dari sekedar itu.
ADVERTISEMENT
Pada waktu hampir bersamaan, Kamis (21/3) sore, dua pasangan kandidat peserta Pemilu Presiden 2019, menggelar deklarasi dukungan dari kalangan pengusaha.
Jokowi-Ma’ruf menggelar acara “Deklarasi Dukungan 10.000 Pengusaha untuk Jokowi-Amin” yang berlangsung di Istora Senayan. Sementara Prabowo-Sandi, mendeklarasikan Aliansi Pengusaha Nasional dalam acara “Silaturrahim 1.000 Pengusaha Nasional Lintas Sektoral untuk Indonesia Menang”. Acaranya berlangsung di Djakarta Theater.
Meski kedua pasangan kandidat mengklaim jumlah dukungan pengusaha hingga ribuan, namun Pengamat Ekonomi Politik Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), M. Zulfikar Rachmat menilai, keberadaan pengusaha sebagai penyokong nilai strategisnya bukan pada jumlah atau populasi.
Capres no urut 01, Joko Widodo di Deklarasi Dukungan 10.000 Pengusaha untuk Jokowi-Amin di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, (21/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
“Menurut saya dari angka tidak seberapa. Karena jumlahnya tidak begitu besar,” kata doktor ekonomi politik dari Manchester University, Inggris, itu kepada kumparan, Jumat (22/3). Meskipun dia mengakui, setiap pengusaha bisa memiliki ribuan pekerja serta jaringan bisnis.
ADVERTISEMENT
Tapi menurutnya, yang lebih strategis diharapkan oleh para kandidat dari pengusaha adalah sokongan dana kampanye. Mengingat biaya politik di Indonesia tidak murah. Apalagi untuk skala nasional seperti Pemilu Presiden.
“Yang lebih penting tentu terkait dengan sokongan dana dari mereka (para pengusaha),” kata dosen Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta itu.
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden no urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyapa pendukungnya di acara Aliansi Pengusaha Nasional di Djakarta Theater, Kamis, (21/3). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Itulah mengapa, katanya, tak semua pengusaha mau menunjukkan secara terbuka dukungannya pada kandidat peserta Pilpres 2019 ini.
“Alasan pasar (kepentingan bisnis) tentunya jadi pertimbangan. Jika mendeklarasikan keberpihakan terhadap satu kubu, maka akan bisa kehilangan kubu sebelahnya,” imbuh Zulfikar.
Lantas siapa saja deretan pengusaha, penyokong masing-masing kandidat?
Pendukung Jokowi-Ma’ruf Erick Thohir (Mahaka Group) Rosan P. Roeslani (Recapital/Ketum Kadin) Sofjan Wanandi (Gemala Group) Harry Tanoesoedibjo (MNC) Surya Paloh (Media Group) Alim Markus (Maspion) Arifin Panigoro (Medco) Carmelita Hartoto (Andhika Lines)
ADVERTISEMENT
Pendukung Prabowo-Sandi Hashim Djojohadikusumo (Arsari Group) Maher Algadri (Kodel) Tommy Soeharto (Humpuss) Erwin Aksa (Bosowa Group)