Garam Impor Bikin Harga Garam Lokal Jeblok

21 Januari 2020 12:16 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petambak memanen garam di desa Tanjakan, Krangkeng, Indramayu. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
zoom-in-whitePerbesar
Petambak memanen garam di desa Tanjakan, Krangkeng, Indramayu. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
ADVERTISEMENT
Membanjirnya garam impor di pasar domestik telah membuat harga garam lokal anjlok. Sebab, harga garam impor cenderung lebih murah.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Garam (Persero), Budi Sasongko, saat bertemu dengan Komisi IV DPR, Selasa (21/1), untuk membahas persoalan industri garam di dalam negeri.
"Pemerintah (berencana) alokasikan impor kurang lebih di atas 2,5 juta ton. Sehingga secara psikologis PT Garam pelat merah juga menjadi psikologis penurunan harga," katanya di sela-sela rapat Komisi IV DPR, Jakarta Pusat, Selasa (21/1).
Berdasarkan catatannya, harga garam lokal terus turun mulai awal tahun ini. Saat ini harga rata-rata garam petambak Rp 600 per kilogram (kg). Padahal perseroan mematok target harga jual rata-rata Rp 1.200 per kg.
Kasus penyalahgunaan garam impor Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
"Harga 2019 hancur. Pada tahun ini PT Garam dari target rata-rata harga tahun lalu sekitar Rp 1.200 per kg. Tahun ini hanya bisa menjual rata-rata Rp 600 per kg. Luar biasa bahkan hari ini pun harga garam di truk Rp 300 per kg," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Budi meminta pemerintah tidak mengalokasikan kuota impor garam lebih tinggi dibanding tahun lalu.
"Sehingga sesungguhnya untuk kluster aneka pangan ini di minimize khususnya untuk impor-impor itu," katanya.