Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Garap Laptop Merah Putih Kemendikbud, Zyrex Dapat Kucuran Kredit Rp 115 Miliar
16 Agustus 2021 15:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Penggarap proyek pengadaan laptop buat sekolah-sekolah di Indonesia dari Kemendikbud , PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX), mendapat kucuran kredit dari PT Bank Index Selindo. Kredit yang disiapkan Bank Index untuk produsen laptop merah putih atau buatan lokal Indonesia itu, mencapai USD 8 juta atau setara Rp 115 miliar.
ADVERTISEMENT
"Tujuan fasilitas kredit adalah untuk pembelian bahan baku laptop untuk proyek Perseroan," demikian dikutip kumparan dari keterbukaan informasi, Senin (16/8).
Perjanjian kredit antara Zyrex dan PT Bank Index Selindo, diteken pada 12 Agustus 2021. Jenis kredit yang disiapkan Bank Index adalah Letter of Credit (LC Usance Non-Revolving), dengan jangka waktu 1 tahun (12 bulan).
"Tambahan fasilitas kredit yang diberikan tersebut memiliki tenor maksimal 120 hari, di mana pemakaiannya akan disesuaikan dengan kontrak pembelian barang ke pihak supplier/vendor," demikian dalam keterangan yang disampaikan Direktur Utama Zyrex, Timothy Siddik.
Sebelumnya, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk yang dikenal sebagai produsen laptop dalam negeri (laptop merah putih ), mendapatkan kontrak dari Kemendikbud untuk pengadaan 165.000 unit laptop di 2021. Total nilai pengadaan laptop tersebut adalah sebesar Rp 700 miliar.
ADVERTISEMENT
Jumlah laptop sebanyak itu, juga termasuk pesanan pengadaan laptop untuk sekolah yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam program Digitalisasi Pendidikan.
Corporate Secretary Zyrex , Evan Jordan, mengatakan bahwa pesanan sebanyak 165.000 unit laptop tersebut datang dari 2 distributor untuk memenuhi kebutuhan pengadaan di Kemendikbud dalam program digitalisasi Pendidikan. Rencananya ratusan ribu laptop tersebut akan dikirim kepada sekitar 8.000 sekolah sebelum Desember 2021.
“Kami sanggup memproduksi total 317.000 laptop sehingga masih bisa menyuplai kebutuhan di DAK di tingkat provinsi, kabupaten dan kota,” ujar Evan.