Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Sudah kami bekukan rute ke London. Per kemarin sudah kami bekukan,” kata Direktur Niaga Garuda Indonesia, Pikri Ilham Kurniansyah saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (12/12).
Tak hanya itu, Pikri menambahkan juga akan meninjau kembali rute penerbangan dari dan menuju Eropa. Hal ini dilakukan juga sebagai upaya restrukturisasi bisnis perseroan. Selain ke London, Garuda Indonesia juga melayani penerbangan Jakarta-Amsterdam dengan transit di Medan.
Lebih lanjut dia mengatakan akan memperkuat rute domestik sebagai tulang punggung pendapatan. Lalu, untuk penerbangan ke luar negeri, akan difokuskan pada negara Asia, seperti Jepang, China, dan Korea Selatan.
“Pertama restrukturisasi bisnis dengan perkuat domestic route sebagai backbone. Lalu fokus pada Jepang dan Korea. Lalu, kita juga meninjau rute ke Eropa karena tidak terlalu urgent untuk terbang ke sana. Intinya bagaimana buat perusahaan ini enggak terlalu besar kerugiannya,” tambahnya.
Sebagai informasi, maskapai Garuda Indonesia membuka kembali penerbangan rute Jakarta-London pada 13 Desember 2018. Padahal rute ini sempat ditutup karena rugi.
ADVERTISEMENT
Keputusan membuka rute itu berdasarkan analisa internal perusahaan. Bahkan, tingkat keterisian penumpang diklaim sangat tinggi. Tak berhenti disitu, rute ke Eropa pun dikembangkan mulai 1 Oktober 2019.
Garuda Indonesia membuka rute penerbangan Denpasar-Medan-Amsterdam dilayani dengan armada Airbus A330-200 berkapasitas 222 penumpang, dengan konfigurasi kursi 36 kelas bisnis dan 186 kelas ekonomi sebanyak 6 kali dalam seminggu yaitu setiap hari Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Rute ke Amsterdam via Medan dinilai tidak menguntungkan.