Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Gas Bumi Resmi Mengalir Perdana ke Kawasan Industri Batang Lewat Pipa Cisem
27 Juli 2024 10:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM ) Arifin Tasrif meresmikan pengaliran gas bumi perdana ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), seiring dengan peresmian operasional KITB, Jumat (26/7).
ADVERTISEMENT
Pengaliran gas bumi perdana tersebut ditandai dengan pembukaan valve untuk mengalirkan gas bumi ke salah satu tenant KITB asal Korea Selatan, PT KCC Glass.
Arifin mengatakan, pengaliran gas bumi melalui Pipa Gas Cirebon-Semarang (CISEM) Tahap 1 Ruas Semarang-Batang ini dilakukan secara bertahap seiring penyelesaian konstruksi pabrik di KITB. Saat ini volume yang disalurkan baru sekitar 25 MMBTU.
"Sekarang baru dikit, baru dua (pabrik), dia rencananya sampe 25 (MMBTU). Gas kita mampet, kita banyak kok di Jatim sekarang," katanya saat ditemui di kawasan KITB, Jumat (26/7).
Arifin mengatakan, PT KCC Glass sebagai penerima gas bumi perdana di KITB itu juga memanfaatkan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) seharga USD 6 per MMBTU.
Dia tidak menyebutkan secara rinci target penyaluran gas HGBT di KITB, namun dia memastikan akan cukup selama pasokan gas tersedia dari hulu.
ADVERTISEMENT
Adapun gas yang mengalir ke KITB bersumber dari Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru, Wilayah Kerja Blora dan Long Term Plan Wilayah Kerja Cepu (Lapangan Cendana - Alas Tua) dan Wilayah Kerja Tuban (Lapangan Sumber-2).
Pengaliran gas bumi perdana tersebut, merupakan bagian tugas dari Kementerian ESDM yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 106 Tahun 2022 tentang Percepatan Investasi Melalui Pengembangan KITB di Provinsi Jawa Tengah.
Dengan memanfaatkan infrastruktur Pipa Gas Cisem, manfaat yang akan didapatkan industri adalah harga gas akan lebih terjangkau dengan toll fee pengangkutan gas yang lebih rendah. Selain itu akan memenuhi kebutuhan gas dalam negeri untuk industri, pembangkit listrik, komersil dan rumah tangga.
Kemudian akan mengurangi konsumsi LPG 3 KG melalui jaringan gas (jargas) rumah tangga (SR) sehingga akan mengurangi subsidi LPG Rp 0,21 triliun per tahun dan menghemat devisa dari impor LPG sebesar Rp 0,33 trilliun per tahun.
ADVERTISEMENT
Selain itu akan terjadi penghematan biaya masak LPG ke Jargas sebesar Rp 0,05 triliun per tahun untuk 300 ribu SR, pendapatan hulu migas Rp 0,44 triliun per tahun, dan PNBP iuran BPH Migas sebesar Rp 0,006 triliun per tahun.
Presiden Jokowi meresmikan operasional KITB, Jawa Tengah pada Jumat (26/7). Berdasarkan catatan KITB, realisasi investasi yang sudah dikantongi di kawasan proyek tersebut mencapai Rp 14,8 triliun.
"Kita harus menyiapkan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya untuk rakyat kita dengan investasi yang masuk sudah Rp 14 triliun dan menyangkut kurang lebih 19.000 pekerja," ujarnya saat peresmian operasional KITB, Jumat (26/7).
Jokowi mengatakan, total luasan KITB sebesar 4.300 hektare ini diharapkan bisa menyerap total 250 ribu tenaga kerja. Saat ini baru 19.000 yang terserap dari total 18 perusahaan atau tenant.
ADVERTISEMENT