Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Executive Director Nielsen Media, Hellen Katherina, mengatakan dalam survei yang dilakukan Nielsen di 11 kota dengan populasi 53,3 juta menunjukkan, Gen Z dengan rentang usia 20-24 tahun paling sering menggunakan internet , terutama melalui smartphone. Waktu berinternet mereka minimal 4 jam sehari.
"Kalau kita lihat, mulai bangun tidur, melek mata, melek internet juga. Dan dia terus on sepanjang hari. Berhentinya pas tidur di atas jam 10 malam," kata Hellen dalam konferensi pers Nielsen secara virtual, Rabu (11/11).
Secara indeks, konsumsi internet dari Gen Z mencapai 122. Sedangkan generasi milenial rentang usia 25-39 tahun menduduki urutan kedua yaitu 119. Lalu, generasi X yang usianya 40-54 tahun, indeks penggunaan internetnya hanya 84, dan generasi baby boomers usia di atas 55 tahun, indeks interaksinya dengan internet hanya 37.
ADVERTISEMENT
Hellen menyebut, lima kegiatan yang dilakukan dengan internet oleh Gen Z di antaranya belajar online, bermain games, blogging, mencari pekerjaan, dan akses konten video seperti nonton film secara online.
Selain internet, media kedua yang erat dengan mereka adalah televisi. Hal menarik yang Nielsen temukan berhubungan dengan lamanya mereka mengkonsumsi kedua media ini.
"Semakin muda seseorang, semakin lama mereka menggunakan internet dan pola yang berkebalikan terjadi di media televisi. Dual screening adalah hal yang biasa untuk mereka dan jam sibuk mereka ber-dual screening adalah di jam 19.00-21.59," katanya.
Selain tidak bisa lepas dari kegiatan berinternet, hasil survei Nielsen, Gen Z juga menjadi generasi yang paling banyak mengeluarkan uang untuk liburan . Hellen menduga, kegiatan ini dilakukan Gen Z karena mereka rata-rata sudah bekerja meski belum terlalu lama.
ADVERTISEMENT
"Sudah bekerja, memiliki uang sendiri, dan belum berkeluarga. Ditambah lagi dengan kepentingan untuk eksis di medsos dengan foto-foto liburan yang menarik membuat GenZ tidak segan-segan merogoh kocek untuk pengalaman tersebut. Segmen ini patut dilirik oleh industri pariwisata,” papar Hellen.