GIFS 2023, Komitmen Kuat BSI Dorong Kemajuan Ekonomi Syariah Indonesia

16 Februari 2023 11:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
(Kiri-kanan) Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Adiwarman Azwar Karim, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama BSI Hery Gunardi dan Ketua Dewan Pengawas Syariah BSI Hasanudin saat ceremony acara BSI Global Islamic Finance Summit 2023. Foto: dok. BSI
zoom-in-whitePerbesar
(Kiri-kanan) Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Adiwarman Azwar Karim, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama BSI Hery Gunardi dan Ketua Dewan Pengawas Syariah BSI Hasanudin saat ceremony acara BSI Global Islamic Finance Summit 2023. Foto: dok. BSI
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggelar BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023 pada 15-16 Februari kemarin di Jakarta. Merupakan internasional summit keuangan syariah yang digelar pertama dan terbesar di Indonesia, acara ini diharapkan dapat memberi insight dan kontribusi nyata untuk kemajuan keuangan syariah dalam pengembangan sektor riil di Indonesia.
Di forum GIFS 2023 ini, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyatakan kesiapan BSI menjadi partner keuangan syariah yang solid dan kuat untuk seluruh stakeholders yang ada. BSI optimis, industri keuangan syariah akan terus tumbuh seiring dengan capaian kinerja bank-bank syariah yang mengalami tren positif, kebijakan tepat dari regulator, serta meningkatnya kepercayaan pelaku bisnis di Tanah Air.
“Acara ini merupakan bukti nyata atas komitmen berkelanjutan kami terhadap pertumbuhan, stabilitas, dan keberlanjutan industri keuangan syariah. Di BSI, kami menyadari sentralitas keuangan Islam dalam ekonomi global modern. Karena keuangan Islam terus tumbuh menonjol. Acara ini adalah kesempatan untuk mengeksplorasi strategi baru dan praktik terbaik, serta untuk bertemu dengan para pemain industri ekonomi syariah untuk berbagi ide, dan membentuk kemitraan baru,” lanjut Hery.
BSI GIFS 2023 menjadi ajang diskusi ekonomi syariah internasional terbesar di Indonesia yang melibatkan para pelaku industri keuangan syariah. Selain itu, GIFS 2023 melibatkan juga sejumlah praktisi pendidikan, praktisi keuangan syariah, pelaku usaha dan otoritas, yang bertujuan membahas perkembangan ekonomi syariah di Asia dan Tanah Air, sehingga ekonomi syariah mampu mendorong dan menjadi instrumen yang berperan positif secara berkelanjutan.
Digelarnya GIFS 2023, tak lepas dari upaya mewujudkan harapan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia—yang merupakan negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia—sebagai episentrum baru global islamic finance. GIFS menandai awalan dan komitmen kuat BSI untuk menjadikan ekonomi syariah yang terus tumbuh sehat dari segi finansial, sosial dan spiritual di tengah tantangan ekonomi global yang fluktuatif dan dinamis.
“Pada saat tantangan luar biasa bagi ekonomi global, kita perlu merespons dengan pengetahuan dan inovasi. BSI ingin mendorong terciptanya kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dalam keuangan Islam,” sambung Hery.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan acara ini adalah peran dan dukungan BSI dalam mengembangkan sektor riil, khususnya dalam menyediakan solusi pembiayaan berbasis syariah yang bisa sejajar dengan perbankan konvensional. Sebab, dengan melibatkan bisnis, keuangan Islam dapat memasuki peluang pertumbuhan baru.
“Acara ini menjawab urgensi pengembangan produk perbankan syariah yang inovatif dan kompetitif, dengan tetap memenuhi prinsip syariah, antara lain kebutuhan Dewan Syariah Nasional (DSN). Selain itu, gelaran ini pun menandai pengembangan struktur produk syariah untuk wholesale banking dengan memperhatikan global best practice,” kata pria yang akrab disapa Tiko itu.

BSI Terus Dorong Pertumbuhan Sektor Riil dan Pembiayaan Sindikasi

(Kiri-kanan) Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Adiwarman Azwar Karim, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama BSI Hery Gunardi dan Ketua Dewan Pengawas Syariah BSI Hasanudin saat ceremony acara BSI Global Islamic Finance Summit 2023. Foto: dok. BSI
Bank Syariah Indonesia (BSI) serius mengambil bagian untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Komitmen tersebut dapat dilihat dari growth bisnis sejak 2 tahun berdiri pasca merger.
Raihan laba BSI tembus hingga Rp 4,26 triliun, atau tumbuh sebanyak 40,68 persen, dengan aset mencapai Rp 305,73 triliun. Dari sisi pembiayaan, BSI mengalami pertumbuhan sebanyak 21 persen atau setara Rp 207,7 triliun dengan NPF Gross Level sebanyak 2,42 persen.
Rasio keuangan BSI juga solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik. Ini terlihat dari ROE (Return of Equity) yang menunjukkan angka 16,84 persen dan ROA (Return of Asset) sebesar 1,98 persen.
BSI mencatatkan kinerja positif di atas rata-rata, jika dibandingkan dengan pertumbuhan industri perbankan Indonesia. Mengutip data OJK pada September 2022, aset industri perbankan tumbuh sebanyak 7.75 persen, sedangkan BSI tumbuh 11.53 persen.
Dari segi pembiayaan, BSI tumbuh hingga 22.35 persen, sedangkan industri perbankan tumbuh 11.00 persen. Angka ROE BSI yang sebesar 17,44 persen pada September 2022 juga berada di atas rata-rata industri perbankan, yang kala itu hanya 13,78 persen. Data ini menggambarkan bahwa performa bisnis BSI tumbuh positif dan sehat melampaui industri perbankan Indonesia kebanyakan.
Tak hanya itu, pembiayaan konsumer BSI berada pada urutan pertama di atas rata-rata bank syariah saat ini. Untuk penyaluran pembiayaan sindikasi, BSI berada di urutan keempat terbesar Indonesia yang didominasi oleh sektor-sektor riil wholesale, manufaktur, pertanian, kehutanan dan properti.
Per Desember 2022, pembiayaan wholesale BSI mencapai Rp 57,18 triliun, yang berarti tumbuh hingga 15,80 persen dalam skala year on year. BSI juga terus mendorong pembiayaan sindikasi, yang jumlahnya mencapai Rp 45 triliun atau tumbuh sebanyak 13,44 persen secara year on year.
Pencapaian ini mengindikasikan tingginya kepercayaan industri usaha dan lembaga keuangan baik lokal maupun internasional terhadap BSI, agar terlibat dalam pembiayaan sindikasi yang dilakukan. Melalui BSI Global Islamic Finance Summit 2023, BSI telah memperkuat positioning peran bank syariah sebagai katalis ekonomi di Tanah Air, lewat sejumlah langkah seperti pengelolaan pendanaan, pembiayaan wholesale, hingga pengelolaan aset nasabah melalui wealth management sesuai prinsip syariah.
“Hal ini memungkinkan perbankan dan keuangan Islam di Indonesia mendiversifikasi spesialisasinya dari personal banking menuju kolaborasi wholesale dan retail banking. Hal tersebut, tentu merupakan sumber pertumbuhan yang inovatif dan akan berdampak baik. Sebab visibilitas peningkatan Syariah dalam sindikasi, strukturisasi dalam produk dan transaksi perbankan, sangat dibutuhkan,” tutup Hery.