Gojek Tes Fitur Tawar-menawar Tarif, Pengamat: Berpotensi Naikkan Pengguna Ojol

2 November 2023 9:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Walujo dalam peluncuran aplikasi Gopay, Rabu (26/7/2023). Foto:  Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Walujo dalam peluncuran aplikasi Gopay, Rabu (26/7/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang menaungi ojek online (Ojol) Gojek dikabarkan tengah menguji coba fitur GoRide Nego. Dengan fitur tersebut, calon penumpang dan pengemudi bisa tawar-menawar tarif sampai disepakati suatu harga tertentu.
ADVERTISEMENT
Fitur tersebut rencananya akan hadir secara bertahap di beberapa kota, untuk menyasar konsumen yang menginginkan harga murah.
Pakar ekonomi digital sekaligus ekonom Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Rumayya Batubara, menilai langkah GoTo menghadirkan GoRide Nego sudah tepat. Sebab fitur tersebut akan menguntungkan bagi semua pihak, baik penumpang maupun pengemudi, khususnya di luar kota Jawa.
Pertama dari sisi penumpang sebagai konsumen bisa mendapatkan harga atau tarif transportasi yang ekonomis atau sesuai dengan kemampuan. Lalu yang kedua, dari sisi driver ojek online berpotensi untuk mendapatkan order atau pelanggan lebih banyak.
“Contohnya ketika ada driver di kota atau wilayah pada jam-jam sepi order, dari pada dia tidak dapat pelanggan dia bisa mengambil order dari konsumen yang mau nego,” kata Rumayya, Kamis (2/11).
ADVERTISEMENT
Dia juga melihat bahwa fitur seperti ini juga cocok diterapkan kota-kota kecil di wilayah luar Jawa, yang daya belinya lebih rendah. Berdasarkan riset yang pernah ia lakukan bersama Research Institute of Socio-Economic Development (RISED) menyebutkan bahwa willingness to pay masyarakat di luar Jawa masih rendah untuk transportasi ojol.
Ilustrasi driver Gojek beli kuota internet Paket Swadaya Telkomsel. Foto: Telkomsel
Dampak lainnya adalah diharapkan dengan tarif atau harga yang bisa di nego, akan memunculkan permintaan penggunaan ojol yang lebih tinggi di wilayah tersebut.
“Ketika demand tinggi, otomatis pendapatan driver biasanya juga akan bertambah,” ujarnya.
Selain itu, dengan adanya fitur Nego driver memiliki keleluasaan dalam menetapkan tarif. Sebab selama ini tarif ojol harganya diatur oleh pemerintah dan aplikator.
“Jadi sebenarnya ini menjadi ada ruang bagi para driver ojol agar mereka bisa mengatur harga sendiri yang sesuai dengan kondisi di lapangan. Sekarang tinggal bagaimana driver ojol memaksimalkan ruang ini,” katanya.
ADVERTISEMENT
Namun agar sistem nego berjalan dengan baik, Rumayya menyarankan agar ada batas bawah atau harga dasar.
“Hal itu ditujukan agar negosiasi yang terjadi antara calon penumpang dengan driver ojol tidak ngawur,” tambahnya.
Rumayya melihat, jika fitur ini diterima pasar dengan baik, maka upaya Gojek dalam meningkatkan pendapatan para mitra drivernya akan ikut berhasil. Sekaligus, Gojek juga berpotensi memperluas basis konsumen dengan mendapatkan kelompok pelanggan baru di kota-kota lain.
Sebelumnya manajemen GoTo menyebut, GoRide Nego merupakan salah satu langkah perusahaan untuk terus memperluas penawaran produk layanan mobilitas roda dua kepada konsumen yang sensitif terhadap harga.
“Ini adalah contoh inovasi Perseroan yang berkesinambungan dengan tujuan menjangkau konsumen yang lebih luas. GoRide Nego memungkinkan konsumen dan mitra pengemudi untuk berkomunikasi secara langsung dan saling menyepakati harga pengantaran di dalam aplikasi,” tulis manajemen.
ADVERTISEMENT
Selama ini diketahui dari laporan kinerja kuartalan, pendapatan Gojek banyak dikontribusikan dari kelompok konsumen profitabel yang memprioritaskan kenyamanan. Namun, sejak kuartal 2, perseroan mencanangkan strategi bisnis untuk melebarkan sayap ke kelompok konsumen yang peka terhadap harga melalui produk dan layanan yang lebih terjangkau namun tetap aman karena negosiasi dilakukan di aplikasi.
Sebelumnya, Head of Transportation and Logistic Gojek Steven Halim menyampaikan, GoRide Nego akan hadir di beberapa wilayah operasional Gojek. Namun ia belum bisa merinci daerah mana saja yang akan menerapkan skema tarif nego tersebut.
Yang jelas kata dia, melalui fitur ini, calon penumpang dapat memasukkan penawaran tarif, yang kemudian aplikasi akan menyampaikan penawaran tersebut kepada pengemudi yang memasang tarif sesuai atau hampir serupa dengan tawaran penumpang. Penumpang akan diberikan pilihan pengemudi untuk kemudian kedua belah pihak mencapai kesepakatan, maka pesanan ojek online pun diproses.
ADVERTISEMENT
Setelah Gojek, langkah serupa juga terpantau diikuti oleh Grab yang juga mulai memperkenalkan fitur Bisa Nego yang berlaku bagi layanan dua roda dan juga empat roda aplikator tersebut. Informasi terkait fitur tawar menawar tarif ojol tersebut sudah dikomunikasikan melalui situs resmi Grab. Namun, belum ada informasi lebih rinci terkait kapan fitur ini akan tersedia bagi pelanggan Grab.