Gubernur BI Beberkan Dampak Kemenangan Trump terhadap RI, Perang Dagang-Rupiah

6 November 2024 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menyampaikan pidato kemenangan Pemilu AS 2024 di Palm Beach County Convention Center, West Palm Beach, Florida, AS, Rabu (6/11/2024). Foto: Jim Watson/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menyampaikan pidato kemenangan Pemilu AS 2024 di Palm Beach County Convention Center, West Palm Beach, Florida, AS, Rabu (6/11/2024). Foto: Jim Watson/AFP
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS dapat memicu dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Perry menjelaskan sejumlah faktor yang perlu diwaspadai, mulai dari nilai tukar rupiah hingga arus modal dan ketidakpastian di pasar keuangan.
"Kita lihat monitoring hari ini perkembangan Pemilu di AS yang perhitungan sementaranya Trump unggul dan prediksi-prediksi dari pasar, dan kami juga melihat kemungkinan-kemungkinan akan menyebabkan mata uang dolar akan kuat, suku bunga AS akan tetap tinggi, dan tentu saja perang dagang berlanjut," kata Perry Warjiyo dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Rabu (6/11).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyimak pertanyaan wartawan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (16/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Ia menegaskan, situasi ini akan berdampak luas pada negara-negara emerging market, termasuk Indonesia.
"Dinamika ini yang akan berdampak ke seluruh negara khususnya emerging market, termasuk Indonesia, yaitu satu tekanan-tekanan terhadap nilai tukar, kedua arus modal, dan ketiga adalah bagaimana ini berpengaruh kepada dinamika ketidakpastian di pasar keuangan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dengan mempertimbangkan berbagai potensi dampak tersebut, Gubernur BI menegaskan pentingnya langkah-langkah respons yang cermat.
"Ini yang kemudian kita harus respons secara hati-hati. Bank Indonesia untuk itu terus menyampaikan komitmen kami menjaga stabilitas dan turut dukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, bersinergi erat dengan pemerintah dan KSSK," tegas Perry.