Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Gubernur BI Bocorkan Resep Indonesia Bisa Keluar dari Krisis Keuangan
29 Maret 2023 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo membagikan alasan mengapa ekonomi Indonesia bisa tumbuh cukup baik di tengah tantangan global, termasuk usai pandemi COVID-19. Hal itu dikatakan Perry dalam Gala Seminar Enhancing Policy Calibration for Macro-Finance Resilience di BNDCC, Bali, Rabu (29/3).
ADVERTISEMENT
Menurutnya hal tersebut tidak lepas dari kepemimpinan Presiden Jokowi yang menginstruksikan setiap pemangku kepentingan harus bersama-sama dalam menghadapi krisis ekonomi.
Maka itu, dirinya secara moneter bekerja bersama-sama dengan fiskal untuk membuat kebijakan sebagai langkah yang darurat. Setidaknya ada 5 kebijakan yang dilakukan untuk merespons keadaan global.
“Ini kita lakukan bersama-sama antara Bank Indonesia, pemerintah (Kementerian Keuangan), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS),” tambah Perry.
Kebijakan pertama, koordinator antara fiskal dan moneter. Kedua, akselerasi dalam transformasi di sektor keuangan. Ketiga, akselerasi transformasi di sektor riil dan keempat, ekonomi dan sistem keuangan digital. Terakhir adalah untuk green dan inklusi keuangan.
“Kelimanya itu menghasilkan tiga hal yakni stability, recovery dan rise (pertumbuhan),” kata Perry.
ADVERTISEMENT
Di mana, stabilitas ini menjaga dari guncangan global. Kemudian pemulihan sebagai momentum pertumbuhan dari permintaan domestik. Serta pertumbuhan dari sisi ekonomi untuk jangka menengah dan berkelanjutan.
Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen
Adapun BI masih memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 5 persen. Di mana di 2022 pertumbuhan ekonomi dalam negeri berada di level 5,3 persen dan ditargetkan 5,1-5,2 persen di 2023 dan 5,3 persen di 2025.
Hal ini didorong oleh konsumsi domestik, ekspor, dan investasi. Sementara untuk inflasi inti juga diperkirakan berada di level rendah yakni 3 persen.
"So, Indonesia merupakan salah satu dari cerita ASEAN. Kita juga melihat negara ASEAN lainnya dengan pertumbuhan tinggi, stabilitas terjaga, dan digitalisasi," katanya.
ADVERTISEMENT