Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Gufron Syarif Banting Setir Jualan Minuman Kekinian, Raup Omzet Miliaran
25 Oktober 2022 8:29 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam berbagai kesempatan, Gufron mengakui sudah lama berkeinginan menjadi seorang pengusaha. Ia sempat ditentang keluarga untuk memulai bisnis minuman kekinian tersebut atas alasan latar belakang pendidikannya.
Soalnya, pria kelahiaran 1983 itu merupakan jebolan master di RMIT University Australia. Atas dasar itulah, sebelum berkiprah di bisnis minuman, ia sempat menjadi pegawai bank selama 3 tahun.
Karena memang sudah berniat ingin menjadi pengusaha, Gufron kembali meminta restu orang tuanya untuk menjadi pengusaha dan meninggalkan kantornya.
Orang tuanya pun merestui dirinya untuk merintis usaha, tapi dengan syarat sang anak harus menjadi dosen. Gufron akhirnya menjadi dosen di almamater sarjananya, yaitu Universitas Padjajaran, mengajar Akuntansi, sama seperti jurusan yang pernah ia pelajari.
Sebelum produk Haus! yang dikenal saat ini, Gufron bukannya tidak mengalami kegagalan. Di sela-sela mengajar, ia mencoba usaha pertamanya, yaitu bisnis recycle plastic. Setelah menekuni selama 6 bulan, usahanya gagal karena bukan passion-nya. Ia kembali membuka bisnis lagi menjadi pedagang makanan di food court dekat kampus tempat ia mengajar.
ADVERTISEMENT
Gufron kemudian memutar otak memikirkan produk yang bisa dijangkau kelas menengah bawah. Itulah kemudian menjadi cikal bakal lahirnya minuman boba dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 15.000. Dari berbagai wawancaranya dengan media, Gufron menyebut omzet Haus! saat ini mencapai ratusan miliar dalam setahunnya.
Sebelum mendirikan Haus!, Gufron mempelajari data pasar. Sebagai contoh, skala pasar (market size) bisnis minuman di China pada 2015 sudah setara dengan Rp 424 triliun per tahun. Rinciannya, minuman kategori kopi senilai Rp 200 triliun dan kategori new tea and bubble tea/boba sebesar Rp 224 triliun.
Waktu itu, ia sudah melihat bahwa kategori minuman boba akan menjadi pasar besar di Indonesia. “Biasanya apa yang happening di China, dalam lima tahun berikutnya akan happening di Indonesia,” katanya.
ADVERTISEMENT
Ketika itu, market size bisnis minuman di Indonesia sebesar Rp 10 triliun per tahun. Sudah begitu, product life-cycle minuman boba masih di level shifting dari trend ke habit. Adapun di China konsumsi minuman boba sudah memasuki tahap culture.
“Saya yakin suatu saat minuman boba ini akan menjadi culture juga di Indonesia,” ujar Gufron yang meraih peringkat ke-2 di kategori Young Entrepreneur dalam ajang kompetisi Indonesia Young Business Leaders Award 2022 yang diselenggarakan SWA dan PT PLN (Persero).
Meski gerainya sudah relatif banyak, model bisnis yang dijalankan Haus! bukanlah waralaba (franchise). Sebagian besar gerai (outlet) merupakan milik IBN sendiri, sedangkan sebagian kecilnya merupakan investasi pasif dari sejumlah investor.
Gufron berpandangan bahwa biasanya bisnis UMKM melakukan ekspansi menggunakan model franchise. Namun, ia tidak melihat ada yang sustainable.
ADVERTISEMENT
"Haus! melakukan ekspansi dari keuntungan usaha. Prinsipnya, saya tidak mau untung duluan, sedangkan mitra saya belum untung," ujarnya.
Gufron Syarif Kerap Tampil Kocak Promosikan Haus!
Meski seorang bos, Gufron juga kerap turun gunung mempromosikan usaha minumannya. Dalam banyak unggahan di akun instagramnya, Gufron bahkan mau tampil kocak sebagai dukun hingga sebagai pedagang asongan dengan latar belakang Paris Fashion Week.
Ia sering muncul dengan gaya parodi apapun yang tengah viral di media sosial saat itu. "Bermanfaat, aktualisasi dan waktu," ujar Gufron soal 3 kata utama yang ia pegang hingga kini.
Buat kamu yang ingin mendengar kiat-kiat usaha dari Gufron, jangan lupa ikuti sesi talkshow dalam rangkaian Festival UMKM kumparan 2022:
===
ADVERTISEMENT
Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri kamu di Festival UMKM 2022 melalui kum.pr/registrasifestivalumkm2022 . Jangan sampai ketinggalan, ya!