Hadiri KTT ASEAN-Jepang, Jokowi Bakal Bahas MRT hingga IKN

12 Desember 2023 16:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memimpin pertemuan KTT ke-26 ASEAN-Jepang di Jakarta, Rabu (6/9/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memimpin pertemuan KTT ke-26 ASEAN-Jepang di Jakarta, Rabu (6/9/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi bakal bertolak ke Jepang untuk menghadiri sejumlah pertemuan. Mulai dari KTT ASEAN-Jepang hingga ASEAN Zero Emission Community.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan, Jokowi dijadwalkan melakukan kunjungan ke Jepang pada 16-18 Desember 2023.
"Ada tiga kegiatan utama yang akan dihadiri oleh Bapak Presiden. Yang pertama adalah KTT ASEAN-Jepang pada tanggal 17 Desember," ujar Iqbal dalam konferensi pers, Selasa (12/12).
Iqbal mengatakan, dalam pertemuan ini Jokowi bertindak sebagai co-chair bersama dengan Perdana Menteri Jepang. Selanjutnya, Jokowi juga menghadiri ASEAN Zero Emission Community atau ASEAN Leaders Meeting pada 18 Desember 2023.
"Kemudian kegiatan yang ketiga adalah pertemuan bilateral Presiden RI dengan Perdana Menteri Jepang," tuturnya.
Hubungan bilateral Indonesia dengan Jepang dinilai cukup baik. Terutama dengan signifikannya total nilai perdagangan dan investasi Jepang di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Volume perdagangan tahun 2022 mencapai USD 42 miliar, sementara untuk tahun 2023 ini dari Januari sampai dengan September sudah mencapai USD 28,2 miliar. Investasi Jepang di Indonesia tahun 2022 mencapai USD 3,56 miliar, sementara sampai dengan triwulan ketiga tahun 2023 sudah mencapai USD 3,26 miliar.
Adapun isu yang akan dibawa Jokowi yakni mulai dari pembangunan MRT Jakarta jalur timur dan barat. Kemudian juga dukungan untuk transisi energi, infrastruktur hijau, hingga pengiriman tenaga kerja terampil Indonesia.
"Kemudian rencana pengiriman tenaga kerja terampil Indonesia dan terakhir dukungan Jepang bagi pembangunan IKN," pungkasnya.