Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Harga Batu Bara Landai, RMK Energy Optimistis Kinerja Tetap Moncer
3 Agustus 2023 16:06 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
PT RMK Energy Tbk (RMKE) melihat adanya normalisasi harga batu bara di paruh pertama tahun ini. Meski harga melandai, perseroan tetap optimistis kinerja keuangan tetap moncer hingga akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan RMKE, Vincent Saputra, mengatakan harga batu bara cenderung stabil, dalam arti tidak turun atau naik secara signifikan. Salah satunya terlihat dari batu bara kalori (GAR) 42000, antara biaya dengan nilai jual sudah tidak terlampau jauh.
Vincent melanjutkan, apabila harga batu bara turun signifikan, perusahaan tambang besar seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk maupun PT Bayan Resources Tbk juga akan kena efeknya sehingga harus ada penyesuaian supply dan demand.
"Kita lihat tren seperti sekarang dengan penggunaan batu baranya, dengan supply dan demand kita lihat harga batu bara akan cenderung stabil. Dengan tren normalisasi membuat RMKE menerima permintaan yang tinggi," jelasnya saat konferensi pers kinerja RMKE Semester I 2023, Kamis (3/8).
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, dia memproyeksi harga batu bara GAR 42000 sampai akhir tahun ini akan stabil di rentang USD 50-55 per ton, di luar kemungkinan ada sesuatu kejadian ekstrem yang terjadi.
Selain itu, Vincent juga memastikan tidak ada revisi target pendapatan dan laba perusahaan di tahun ini, karena terdapat kenaikan signifikan dari indikator jasa pengapalan batu bara.
"Volumenya antara 500-600 ribu, sempat ada 700 ribu, tapi di bulan ketujuh itu kami mendekati 900 ribu, jadi kenaikan cukup signifikan, dan di bulan delapan ini mulai kelihatan line up-nya tidak akan jauh dari 800-900 ribu," jelasnya.
Kedua, dari penjualan batu bara, produksi tambang in-house, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang mulanya hanya 70 ribu ton, setelah Juni 2023 sudah bisa mulai memproduksi batu bara hingga 150 ribu ton per bulan. Penjualan batu bara yang awalnya mengapalkan 2 vessel, juga bisa menembus 4-6 vessel.
ADVERTISEMENT
"Kami secara internal sangat optimis sampai akhir tahun belum ada revisi target pendapatan dan laba," tegas Vincent.
Direktur Operasional RMKE, William Saputra, juga optimistis kinerja keuangan perseroan bisa sesuai dengan target, sebab berdasarkan data historis 60 persen performa perusahaan berasal dari semester I 2023.
"Jadi salah satunya dengan efek fenomena alam dengan curah hujan yang kecil kita optimistis bisa mencapai target tahun ini. Kita masih optimistis tidak ada perubahan target," pungkasnya.
Adapun RMKE membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 199,2 miliar atau meningkat sebesar 28,8 persen secara tahunan (yoy) pada semester I tahun 2023. Hal ini ditopang oleh pendapatan usaha sebesar Rp 1,3 triliun atau meningkat secara signifikan sebesar 19,7 persen (yoy) hingga Juni 2023.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut berasal dari segmen jasa yang telah tumbuh 99,7 persen (yoy). Pertumbuhan segmen jasa ini ditopang oleh kenaikan volume bongkaran kereta dan muatan tongkang yang tumbuh signifikan masing-masing sebesar 23,0 persen dan 35 persen (yoy).
Di sisi lain, pendapatan dari segmen penjualan batu bara cenderung melandai di tengah normalisasi harga batu bara yang terkoreksi sebesar 16,1 persen (yoy) hingga Juni 2023, namun kinerja segmen ini masih ditopang oleh pertumbuhan volume penjualan batubara sebesar 11,9 persen (yoy) menjadi 1,1 juta metrik ton (MT).
Pertumbuhan volume penjualan batu bara ini sebagian besar berasal dari pertumbuhan produksi tambang in-house, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang memproduksi 671,8 ribu MT batu bara, meningkat sebesar 45,7 persen (yoy) dan berkontribusi 60 persen ke total volume penjualan batu bara.
ADVERTISEMENT
"Walau di tengah cuaca yang kurang mendukung dan normalisasi harga batu bara, perseroan masih dapat mencetak kinerja operasional dan finansial yang terus bertumbuh dan secara rata-rata telah mencapai 41,4 persen target tahun 2023," jelas Vincent.