Harga BBM Tak Kunjung Turun, Ini Jawaban Menteri ESDM

4 Mei 2020 12:29 WIB
comment
61
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1).  Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM belum juga menurunkan harga BBM subsidi dan nonsubsidi hingga saat ini. Padahal sejak 18 Maret 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta para menterinya mengkaji penurunan harga BBM dalam negeri seiring dengan anjloknya harga minyak mentah dunia. Saat ini, harga minyak sudah jatuh hingga ke level USD 20 per barel.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, belum turunnya harga BBM bulan ini lantaran penerapan harga jual eceran masih sama dengan April 2020. Keputusannya ini, kata dia, dengan mempertimbangkan berbagai hal.
Pertama, menurut dia harga minyak dunia masih belum stabil dan memiliki volatilitas yang cukup tinggi, berpotensi turun atau naik lagi. Pemerintah pun terus memantau perkembangan harga komoditas tersebut.
“Selain itu, (pemerintah) juga menunggu pengaruh dari pemotongan produksi OPEC+ (negara produsen minyak mentah) sekitar 9,7 juta barel per hari pada Mei-Juni 2020 dan pemotongan sebesar 7,7 juta barel per hari pada Juli-Desember 2020, serta 5,8 juta barel per hari pada Januari 2021-April 2022,” kata dia dalam rapat secara daring, Senin (4/5).
Menteri ESDM Arifin Tasrif di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Selain itu, menurut Arifin, harga BBM di Indonesia merupakan salah satu yang termurah di antara negara-negara ASEAN dan beberapa negara di dunia. Di sisi lain, volume penjualan BBM dalam negeri turun secara signifikan sekitar 26,4 persen pada April dibandingkan kondisi sebelum pandemi COVID-19 selama Januari dan Februari.
ADVERTISEMENT
“Jadi, pemerintah masih menjaga harga tetap karena harga minyak dunia dan kurs masih tidak stabil serta dapat turun. Menyikapi kondisi ini, beberapa badan usaha melakukan aksi korporasi seperti pemberian diskon dan antara lain berikan diskon dan pikirkan juga para nelayan yang gunakan Solar dan LPG di daerah yang memang kesulitan biaya kerjanya,” ujar Arifin.
Meski harga BBM saat ini belum turun, di awal tahun ini Jenis BBM Umum (JBU) alias Pertamax cs sudah turun harga sebanyak 2 kali yaitu pada Januari dan Februari oleh Pertamina. Harga BBM yang diturunkan cukup signifikan di bulan Januari pada kisaran Rp 300 per liter-Rp 1.750 per liter, dan Februari pada kisaran Rp 50 per liter-Rp 300 per liter.
ADVERTISEMENT
“Pada Januari kita sudah turunkan harga. Sebagai catatan, sebelum diturunkan ini pun, harga BBM kita tercatat salah satu yang paling murah di region ASEAN. Februari, juga terhadap RON 92,RON 95, RON 98 dilakukan penurunan karena sudah ada indikasi indeks gasoline yang bergerak turun,” ujar Arifin.
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona