Harga Emas di Pasar Global Masih Melesat di April 2024, Ini Penjelasan BPS

15 Mei 2024 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukan logam mulia emas di kantor Galeri 24 Pegadaian, Kamis (18/4/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukan logam mulia emas di kantor Galeri 24 Pegadaian, Kamis (18/4/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Harga emas di pasar internasional masih menunjukkan kenaikan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga emas naik sekitar 8,57 persen pada April 2024, bahkan naik 15,18 persen secara tahunan.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan secara umum harga komoditas di pasar internasional memang tengah mengalami kenaikan.
"Harga logam mulia meningkat cukup signifikan disebabkan tekanan geopolitik di Timur Tengah. Logam mulia dianggap sebagai alternatif aset yang lebih aman,"kata Pudji dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Rabu (15/5).
Namun demikian, di tengah kenaikan harga di pasar internasional, volume ekspor logam mulia dan perhiasan atau HS 71 dari Indonesia pada April 2024 malah menurun dibandingkan satu bulan sebelumnya.
Pada April 2024, ekspor HS 71 jumlah sebanyak 747 ton dengan nilai USD 894 juta. Padahal pada Maret 2024, ekspor HS 71 ini mencapai 1.082 ton atau senilai USD 1.373 juta.
ADVERTISEMENT
PT Hartadinata Abadi Tbk menggandeng Kundan Care Product LTD ekspor emas ke India. Foto: Hartadinata Abadi
“Ekspor logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71) sepanjang Januari-April 2024, utamanya diekspor ke Swiss dengan nilai USD 700 juta atau mencakup 21,37 persen dari total ekspor logam mulia dan perhiasan/permata (HS71),” katanya.
Sementara untuk impor HS 71 pada April 2024, BPS mencatat terjadi kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Pada April 2024 volume impor HS 71 sebanyak 562 ton dengan nilai USD 248 juta.
Sedangkan pada bulan sebelumnya, impor logam mulia dan perhiasan/permata jumlahnya 293 ton senilai USD 173 juta atau naik 91,6 persen.
“Kemudian juga impor HS 71 April 2024 yang terbesar ini berupa HS 71081210 (emas batangan yang akan diolah kembali) ini sebesar 1,40 persen terhadap total impor April 2024,” jelas Pudji.
ADVERTISEMENT
Pudji mengatakan, dari sisi ekspor Indonesia mayoritas ekspor berupa perhiasan atau permata. Sementara dari sisi impor yang terbanyak adalah emas batangan yang belum ditempa.