Harga Minyak Melambung, Tertinggi dalam 13 Bulan

16 Februari 2021 8:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustasi ExxonMobil. Foto: Dok. SPHC
zoom-in-whitePerbesar
Ilustasi ExxonMobil. Foto: Dok. SPHC
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga minyak dunia melambung ke level tertinggi dalam sekitar 13 bulan pada perdagangan Senin waktu Amerika Serikat atau Selasa (16/2) pagi WIB. Kenaikan harga minyak ini dipicu sentimen positif mulai terdistribusinya vaksin COVID-19 serta program vaksinasi yang telah dijalankan sejumlah negara.
ADVERTISEMENT
Minyak mentah berjangka jenis Brent untuk pengiriman April naik 70 sen dolar atau 1,1 persen, menjadi USD 63,13 per barel pada pukul 12.15 sore waktu setempat (1715 GMT) setelah mencapai posisi tertinggi di USD 63,76. Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak 22 Januari 2020.
Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret, naik 63 sen dolar atau 1,1 persen, menjadi USD 60,10 per barel setelah menyentuh USD 60,95. Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak 8 Januari 2020.
Kilang minyak Aramco di Arab Saudi. Foto: Reuters/Ahmed Jadallah/File Photo/File Photo
Sebelumnya harga minyak dunia naik sekitar 5 persen pekan lalu. Harga reli selama beberapa pekan terakhir karena pengetatan pasokan, sebagian besar oleh pengurangan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen minyak sekutunya yang tergabung dalam OPEC+.
ADVERTISEMENT
Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, mengatakan pasar minyak global sedang dalam jalur pemulihan harga tahun ini, sehingga bisa mencapai rata-rata USD 45-60 per barel.
“Kami telah melihat volatilitas harga minyak di posisi rendah dalam beberapa bulan terakhir. Ini berarti pasar seimbang dan harga yang kita lihat hari ini sejalan dengan situasi pasar,” kata Novak.
Produksi minyak AS dapat terpengaruh oleh cuaca dingin yang tidak biasa di Texas dan Oklahoma pada pekan ini. Suhu di Midland, Texas, turun menjadi satu digit Fahrenheit. Jutaan orang tidak mendapat pasokan listrik dan beberapa kilang membatasi pemrosesan juga karena cuaca dingin, yang berkisar antara 21 hingga minus 8 derajat Fahrenheit (minus 6 hingga minus 22 derajat Celcius).
ADVERTISEMENT